Menuju konten utama

Kemensos Permudah Warga Usul-Sanggah Bansos via Hotline 021-171

Melalui Command Center 021-171, Kemensos mempermudah masyarakat mengajukan usulan dan sanggahan untuk memperbaiki data penerima bansos.

Kemensos Permudah Warga Usul-Sanggah Bansos via Hotline 021-171
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) saat menerima wawancara dengan Kompas TV di Kantor Kementerian Sosial, Jakarta, Rabu (12/11/2025). FOTO/dok.Kemensos

tirto.id - Masyarakat kini bisa lebih mudah mengajukan usulan dan sanggahan untuk pembaruan data penerima bantuan sosial (bansos) melalui nomor telepon layanan Command Center 021-171. Lewat layanan hotline yang disediakan oleh Kementerian Sosial (Kemensos) itu, masyarakat dapat dengan cepat mengajukan usulan dan sanggahan data penerima bansos tanpa harus bertemu petugas pendataan maupun mendatangi kantor instansi terkait.

Kemensos menyediakan layanan Command Center tersebut untuk mendorong penyaluran bansos makin tepat sasaran sesuai dengan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

“Kita menyediakan hotline atau Command Center 021-171, ini beroperasi 24 jam. Insya Allah kalau data-datanya masuk akan diteruskan untuk diverifikasi. Kita terbuka dan membuka diri atas koreksi usul dari setiap lapisan masyarakat,” kata Menteri Sosial, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), di Kantor Kemensos, Jakarta, Rabu (12/11/2025).

Gus Ipul menyampaikan bahwa setiap aduan yang diterima melalui Command Center akan langsung diproses pendamping sosial di wilayah terdekat melalui verifikasi dan asesmen. Hasil verifikasi selanjutnya akan dimasukkan ke dalam basis data DTSEN. Jika lolos kriteria, warga yang diusulkan berhak menerima bansos dalam kurun waktu kurang lebih tiga bulan.

Selain menggunakan Command Center, masyarakat juga dapat mengajukan usulan maupun sanggahan melalui aplikasi Cek Bansos. Pengguna hanya perlu mengisi data yang diminta sebagai dasar bagi petugas untuk melakukan verifikasi langsung di lapangan (ground checking).

“Masukkan persyaratan yang dibutuhkan, yang nanti akan menjadi salah satu modal kita melakukan ujik petik lapangan. Sehingga nanti kalau sudah benar-benar sesuai dengan kenyataan, baru akan dimasukkan ke data yang mungkin bisa memperoleh bansos. Ini mekanisme yang kita ingin masyarakat terlibat,” jelas Gus Ipul.

Di sisi lain, pemutakhiran data penerima bansos lewat mekanisme formal tetap dijalankan secara berjenjang, mulai dari tingkat RT/RW, kelurahan atau desa, dinas sosial, hingga bupati/wali kota, sebelum akhirnya diterima Kemensos dan Badan Pusat Statistik (BPS).

“Melalui RT/RW, terus kemudian ke kelurahan/desa naik ke dinas sosial, kemudian ditandatangani bupati/walikota langsung ke Kemensos, akhirnya nanti sampai ke BPS. Jadi semakin banyak salurannya kan semakin baik,” tambah Gus Ipul.

Sementara itu, hasil pemutakhiran data terbaru telah memastikan kelayakan 16-an juta keluarga penerima manfaat (KPM) menerima Bantuan Langsung Tunai Sementara (BLTS) dan bansos reguler untuk triwulan IV tahun 2025.

Penerima BLTS mendapatkan bantuan total Rp900 ribu, atau Rp300 ribu per bulan selama Oktober-Desember 2025. Dengan adanya BLTS, bantuan yang diterima KPM bansos reguler pun meningkat pada triwulan IV 2025.

“Otomatis penerima bansos Sembako (setiap tiga bulan) biasanya dapat Rp600 ribu, untuk triwulan IV menerima Rp1,5 juta. Yang penerima PKH tergantung komponen dapat (tambahan) Rp900 ribu. Sementara penerima (BLTS) baru mendapatkan Rp900 ribu,” jelas Gus Ipul.

Dia menambahkan, verifikasi data 18 juta calon penerima BLTS kini dalam tahap finalisasi.

“16 juta lebih sudah ada nama dan alamat yang memenuhi syarat untuk menerima BLTS. Nah sisanya 2 juta ini insya Allah dalam minggu ini selesai. Dengan demikian diharapkan minggu ini 18 juta KPM sudah tuntas dan akan kita salurkan lewat Himpunan Bank Negara (Himbara) maupun lewat PT Pos,” pungkasnya.

(INFO KINI)

Penulis: Tim Media Servis