tirto.id - Kementerian Kesehatan RI menyebut data pengguna PeduliLindungi yang bermigrasi menuju platform SatuSehat akan terjamin aman. Staf Ahli Teknologi Kesehatan sekaligus Chief Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes RI, Setiaji, menyatakan keamanan SatuSehat sudah melalui tujuh aspek asesmen yang bekerjasama dengan Badan Siber Sandi Negara (BSSN).
"Sejak awal pengembangan SATUSEHAT, Kemenkes RI bekerjasama dan berkoordinasi secara intensif dengan Badan Siber Sandi Negara (BSSN). SATUSEHAT masuk ke dalam kategori Sistem Elektronik “STRATEGIS” dan telah melakukan tujuh aspek asesmen terkait keamanan informasi BSSN, meliputi aspek tata kelola, aspek teknologi dan operasi, aspek perlindungan data, aspek pengelolaan pihak ketiga, aspek sumber daya manusia, aspek manajemen krisis, dan aspek kepatuhan," kata Setiaji ketika dihubungi Tirto, Selasa (28/2/2023).
Setiaji juga menambahkan bahwa keamanan aplikasi SatuSehat akan terus dikembangkan.
"Dari sisi pengembangan, selain fitur, terkait keamanan aplikasi SATUSEHAT Mobile juga akan selalu diperbarui mengikuti standar keamanan," sambungnya.
Sementara itu, Deputy Chief Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes RI, Agus Rachmanto menyatakan SatuSehat akan menjadi kesempatan untuk berbagai pihak merasakan kebermanfaatan.
"Kita pastikan bahwa platform ini menjadi semacam 'jalan tol' dimana pintu masuknya ada banyak dari berbagai pihak. Misalnya masyarakat, tenaga kesehatan, pemerintah mungkin dari direktorat lain juga akan punya manfaat yang sama dari platform Satu Sehat ini," katanya dalam siaran langsung di Instagram Radio Sehat Kemenkes RI, dilihat Selasa (28/2).
Menurutnya, dengan SatuSehat akan membuat pelayanan kesehatan lebih ringkas dan nyaman.
"Jika dulu banyak aplikasi yang harus diakses oleh tenaga kesehatan di lapangan, kini semua data bisa diinput ke platform yang sama dengan standar yang sama pula," kata Agus.
Selain itu, Agus menyatakan data rekam medis pengguna bisa diakses masing-masing individu sebagai bekal untuk berobat di fasilitas kesehatan lainnya. Nantinya, para dokter akan lebih mudah memberikan rekomendasi yang sesuai dengan tiap individu.
Demi terlaksananya fitur pengembangan tersebut, Kemenkes disebut akan bekerja sama dengan sekitar 9.000 fasilitas kesehatan yang tersebar di seluruh Indonesia dan beberapa rumah sakit vertikal lainnya dalam membangun SatuSehat.
Hal senada juga tercantum dalam rilis terbaru Kemenkes RI, bahwa aplikasi SatuSehat secara bertahap akan menambahkan berbagai fitur penunjang kesehatan personal lainnya yang datanya bersumber dan terintegrasi dengan rekam medis elektronik (RME) melalui SatuSehat Mobile.
Setiaji dalam rilis tersebut menyebut, nantinya urusan imunisasi anak, antre ke rumah sakit, hasil pemeriksaan, hingga data pembelian obat akan dapat diakses dan terintegrasi melalui SatuSehat.
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Restu Diantina Putri