Menuju konten utama

ABN Sonic, Stetoskop Digital yang Bantu Diagnosis Jarak Jauh

ABN Sonic Digital Stethoscope merupakan stetoskop digital yang bisa melakukan diagnosis jarak jauh terhadap pasien.

ABN Sonic, Stetoskop Digital yang Bantu Diagnosis Jarak Jauh
Suasana talkshow peluncuran ABN Sonic, Stetoskop Digital Pertama Asli Indonesia. (FOTO/Istimewa)

tirto.id - Meneruskan komitmen pemerintah dalam ketahanan alat kesehatan, AbadiNusa telah mengembangkan teknologi dan inovasi dalam alat kesehatan dengan meluncurkan produk baru bernama ABN Sonic Digital Stethoscope pada Kamis (17/10) di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta.

ABN Sonic Digital Stethoscope merupakan stetoskop digital pertama karya anak bangsa di Indonesia yang bisa melakukan diagnosis jarak jauh (telemedicine) terhadap pasien.

“Dengan meningkatnya telemedicine, ABN Sonic menjadi solusi penting untuk diagnosis jarak jauh yang akurat,” ujar dr. Indra K. Muhtadi, pengembang ABN Sonic.

Menggunakan teknologi MEMS (Micro Electro Mechanical System) dan ASIC (Application-Spesific Integrated Circuit), ABN Sonic mengubah suara menjadi sinyal digital yang dapat dianalisis dengan presisi tinggi. Akurasi pemeriksaan jantung ABN Sonic mencapai 91,8 persen, sedangkan akurasi untuk paru-paru mencapai 98,2 persen.

Dengan kemampuan memantau dan merekam suara jantung dan paru-paru secara langsung, ABN Sonic memungkinkan deteksi dini terhadap kelainan jantung, seperti aortic valve stenosis, mitral stenosis, dan penyakit paru-paru, seperti asma dan pneumonia.

“Terobosan baru ABN Sonic bisa membantu dokter, terutama dokter jantung dan anak, untuk membantu percepatan pertolongan pada orang-orang yang tidak bisa ke faskes segera,” ujar dr. Tirta.

Stetoskop digital ABN Sonic juga bisa memperluas jangkauan manfaatnya dari penggunaan yang serbabisa di berbagai lingkungan medis, mulai dari rumah sakit besar, klinik kecil, sampai pasien yang memerlukan perawatan di rumah.

Dr. dr. Vito A. Damay, Sp.JP(K)., M.Kes., AIFO-K, FIHA, FICA, FAsCC, menyampaikan dukungan yang sama terhadap inovasi terbaru ABN Sonic. Vito menyebut, stetoskop digital ini bisa menjadi pendukung para dokter muda dalam mengasah kemampuannya.

“Adanya stetoskop dengan digitalisasi ini mempermudah dan membantu dokter-dokter yang lebih muda untuk bisa belajar. Ini tidak menggantikan skill seorang dokter, justru seorang dokter itu tetap harus tahu bagaimana membedakan suara jantung, tapi dia bisa lebih jelas mendengar suara jantung dengan adanya teknologi digitalisasi stetoskop. Nah, nantinya bisa bantu ke pemeriksaan,” terang Vito.

Dengan teknologi AI denoise, ABN Sonic mempunyai fitur unggulan yang mampu mengurangi gangguan eksternal sekaligus memberikan suara organ vital yang lebih murni. Hasilnya akan terekam otomatis karena terhubung dengan Electronic Medical Records (EMR) yang memudahkan akses rekam medis pasien dan telemedicine.

“Dengan adanya ABN Sonic, dokter dan tenaga medis dapat bekerja lebih mudah, lebih cepat, dan lebih akurat. Tentunya, bisa memberikan pelayanan yang lebih baik untuk pasien,” ujar Presiden Direktur AbadiNusa, Kharisma Hidayat.

Lebih lanjut, untuk keterjangkauan dan distribusi, Kharisma menambahkan bahwa ABN Sonic akan tersedia secara luas di pasar, baik untuk pembelian offline melalui distributor ataupun online.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Tim Kerja Alat Kesehatan Dalam Negeri dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga Kementerian Kesehatan, Eva Silvia, menyambut produk inovasi terbaru ABN Sonic yang dijuluki “Heartbeat Innovation”.

“Kementerian Kesehatan Indonesia memang sedang mengembangkan data SATUSEHAT untuk penduduk Indonesia, di mana dengan ABN Sonic ini sebetulnya tadi sudah dengar bahwa dia bisa merekam, baik merekam detak jantung maupun data kesehatan dari pasiennya. Data pasien itu sebetulnya bisa dijadikan data dasar dari SATUSEHAT yang dimiliki oleh kementerian,” jelas Eva.

Eva menambahkan, integrasi data dari peluang kolaborasi ABN Sonic dan Kementerian Kesehatan bisa menghasilkan peta penduduk dengan kondisi yang memerlukan penanganan terkait.

Perihal peluang tersebut ke depannya, Eva mengembalikan pada sistem dari stetoskop digital ABN Sonic yang dapat dihubungkan dengan SATUSEHAT.

“Ini (kerja sama dengan ABN Sonic) bisa saja, selama memang ada sistem yang mendukung dari ABN Sonic untuk bisa dihubungkan dengan SATUSEHAT,” imbuhnya.

Selanjutnya, Indra selaku pengembang ABN Sonic menyampaikan adanya pendekatan untuk kerja sama dalam peningkatan produk ini ke depannya. Pasalnya, keterjangkauan alat kesehatan di Indonesia disadari merupakan kesulitan tersendiri.

“Kita sudah pendekatan. Jadi, nanti sifatnya mungkin mereka ngerental ke pasien yang membutuhkan atau menjadi platform sambungan tangan kita untuk menjual. Jadi, pas ‘wah, ini ada stetoskop digital’ bagi medium class bisa membelinya. Nah, itu akhirnya ketika dia berkonsultasi dengan platform health consultation, seperti Halodok, Alodokter, sekarang ada tambahan medical record, yaitu konsultasi,” pungkas Indra.

(INFO KINI)

Penulis: Tim Media Servis