tirto.id - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bersama Yayasan Bentang Merah Putih dan Yayasan Menuju Generasi Sehat menggelar acara untuk mengampanyekan gerakan nasional "Indonesia Zero Talasemia" belum lama ini. Inisiatif ini menjadi bagian dari langkah kolektif untuk memutuskan mata rantai penyakit genetik tersebut di Indonesia.
Acara tersebut secara resmi dibuka oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Penanggulangan Penyakit Kementerian Kesehatan RI, Yudhi Parmono, bersama Ketua sekaligus pendiri kedua yayasan, Yohana Elizabeth Hardjadinata. Dibuka dengan pemukulan gong, peresmian "Indonesia Zero Talasemia" itu disaksikan perwakilan dari sejumlah kementerian dan institusi pendidikan.
Pertunjukan Drama Musikal "Setitik Embun"
Sebagai bagian dari edukasi dan advokasi terkait Talasemia, pertunjukan drama musikal bertajuk "Setitik Embun" turut meramaikan acara tersebut. Drama musikal ini merupakan hasil kolaborasi dari Yayasan Bentang Merah Putih dan Yayasan Menuju Generasi Sehat bersama dengan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya dan Perluni Atmajaya.
Karya ini mengangkat kisah nyata perjuangan seorang anak penyintas Talasemia Mayor bernama Embun. Kisahnya menggambarkan keteguhan dan kesabaran dalam menghadapi keterbatasan fisik maupun sosial akibat Talasemia.
Tokoh Embun diperankan dengan penuh penghayatan oleh Danya Desideria, yang berhasil menghidupkan karakter tersebut dan menyentuh hati ratusan penonton. Penampilan Danya menjadi sorotan utama dan mendapat sambutan meriah.
Drama musikal ini melibatkan sejumlah aktor dan aktris berbakat, seperti Adon Saptowo, Lisa A. Riyanto, Jordi A.L. Mangan, Elsa Sitohang, Teresa Sylviliana, Jeaden A. Mongan, Jolene Marie, Ibob Tarigan, Ivan Kabul, dan David Saragih.
Pertunjukan drama ini terselenggara berkat kerja tim kreatif yang terdiri dari Elisabeth Tita (Pimpinan Produksi & Co-Sutradara), Kidung Larasati (Sutradara), Rikat Parikesit (Penata Musik), Sofia Karamoy (Koreografer), dan Maria Paragita (Penata Visual).
Pementasan drama "Setitik Embun" digelar dua kali. Pertunjukan pertama berlangsung pada Jumat, 9 Mei 2025, khusus untuk pelajar dan mahasiswa, dengan jumlah peserta sekitar 300 orang. Kemudian, pada Sabtu, 10 Mei 2025, pementasan digelar terbuka untuk umum dan dilengkapi dengan Gala Dinner, Live Painting, serta Silent Auction karya Ricky Salim.
Peluncuran Aplikasi Digital Pendonor Darah
Pada kesempatan yang sama, Yayasan Menuju Generasi Sehat meluncurkan aplikasi digital khusus untuk pendonor darah tetap bagi para penyintas Talasemia Mayor di Indonesia.
Aplikasi tersebut memiliki fitur pendataan kebutuhan transfusi per wilayah, dukungan psikologis, informasi kesehatan dan pendidikan, hingga platform donasi.
Dikembangkan oleh Eko Square, aplikasi ini menjadi terobosan digital dalam upaya untuk membantu ribuan penyintas Talasemia yang bergantung pada transfusi darah rutin.
Kolaborasi Dukung Gerakan Indonesia Zero Talasemia
Gerakan Indonesia Zero Talasemia didukung oleh berbagai institusi lintas-sektor. Kolaborasi ini mencerminkan semangat sila ketiga Pancasila: Persatuan Indonesia.
Semangat kolaborasi itu pun terlihat dari keberhasilan agenda penggalangan dana. Semua dana yang terkumpul dalam acara itu akan digunakan untuk program edukasi masyarakat, skrining Talasemia, dan pelatihan bagi para penyintas.
Rangkaian acara ditutup dengan semangat bersama dari para pemain dan penonton yang menyuarakan satu tekad: "Indonesia Zero Talasemia!"
Masuk tirto.id


































