tirto.id - Kementerian Kesehatan RI mempersiapkan strategi akselerasi cakupan vaksinasi COVID-19 dosis penguat atau booster hingga 100 juta peserta mulai awal 2023. Hal itu menyusul prediksi penurunan imunitas penduduk pada awal tahun depan.
"Dugaan saya, kita akan turun imunitasnya di awal tahun depan. Kita harus bersiap, jangan sampai kalau ada gelombang lagi kita kena," kata Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin usai menghadiri Opening Ceremony COMSTECH-OIC Fellowship Program dan Peresmian Laboratorium Jejaring OIC COE di Kantor Kemenkes RI, Jakarta, Kamis (15/9/2022).
Budi mengatakan Kemenkes sedang mempersiapkan strategi menggenjot vaksinasi COVID-19 booster yang saat ini baru berkisar 60 persen dari total sasaran 236,66 juta jiwa. Strategi itu akan menyasar minimal 100 juta jiwa penduduk.
"Kami siapkan sampai 100 juta agar pandemi susulan kita tenang," ujarnya.
Budi mengatakan Indonesia mempersiapkan produksi vaksin COVID-19 booster dalam negeri yang diproduksi PT Biotis (Vaksin Inavac) dan PT Bio Farma (Vaksin Indovac).
"Itu sebabnya saat booster keluar, kita kejar di akhir tahun supaya bisa persiapkan masyarakat yang belum dibooster ketiga," ujarnya.
Budi menambahkan situasi pandemi di Indonasia sekarang relatif terkendali. Hal itu dibuktikan saat Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 banyak memicu gelombang baru di dunia, tapi di Indonesia tidak terjadi.
Editor: Gilang Ramadhan