tirto.id - Kementerian Hak Asasi Manusia (KemenHAM) RI memberikan atensi khusus terhadap kasus dugaan perundungan yang berujung pada tewasnya seorang siswa SD berinisial KD (8) di Desa Buluh Rampai, Kecamatan Seberida, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau.
KemenHAM melalui Kantor Wilayah (Kanwil) Sumatera Barat dan Wilayah Kerja (Wilker) Riau memberikan penguatan kepada keluarga korban dan mendorong adanya evaluasi bagi pihak sekolah.
“Kami secara serius memantau kasus ini dan mendorong agar keadilan ditegakkan sebenar-benarnya dan tentu saja sekolah atau dunia pendidikan kita menjadi catatan amat serius sebagai evaluasi agar tidak terjadi lagi di kemudian hari,” kata Kakanwil Kemenham Sumatra Barat, Dewi Nofyenti, dalam keterangan tertulis yang diterima Tirto, Kamis (5/6/2025).
Dewi menyebut Kanwil KemenHAM Sumatra Barat sudah berkoordinasi dengan Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Wilayah Riau, Polres Indragiri Hulu, dan juga pihak sekolah agar penyelesaian kasus itu dapat memenuhi keadilan bagi keluarga korban.
“Kami mendapat keterangan dari Wakapolres Indragiri Hulu yang menyatakan pihaknya telah melakukan tahap Berita Acara Pemeriksaan (BAP) terhadap keluarga korban dan saksi, serta menunggu hasil autopsi yang akan disampaikan oleh Kapolres Indragiri Hulu. Kita kawal ini bersama,” ucap Dewi.
Selain itu, jajaran Kanwil KemenHAM bersama LPAI dan tim dari Polres Indragiri Hulu juga menyambangi rumah keluarga korban. Tim juga mendatangi langsung SD Negeri 02 Buluh Rampai tempat dimana korban dan terduga pelaku bersekolah.
“Tentu saja kami mendorong agar ini harus jadi evaluasi serius bagi sekolah. Ke depan jangan sampai terjadi lagi. Sekolah sebagai tempat pendidikan harus dipastikan rasa amannya. Ini jadi catatan penting kami,” ucap Dwi.
Sebagai informasi, sebelumnya Polda Riau dan Polres Indragiri Hulu menyelidiki dugaan perundungan terhadap seorang siswa kelas dua sekolah dasar berinisial KB (8) hingga meninggal dunia di Desa Buluh Rampai, Kecamatan Seberida, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau.
Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Riau, Kombes Asep Darmawan, mengatakan bahwa penyidik telah memeriksa sekitar 20 orang terkait laporan tersebut. Saat ini sudah dilakukan proses penegakan hukum oleh penyidik Polres Indragiri Hulu.
"Pemeriksaan saksi-saksi telah berjalan dan autopsi terhadap korban juga telah dilakukan. Hasil autopsi kemungkinan keluar hari ini atau besok,” kata Kombes Asep di Pekanbaru, Senin (2/6/2025), dikutip dari Antara.
Ia menjelaskan, berdasarkan penyelidikan awal, korban diduga mengalami perundungan oleh kakak kelasnya di lingkungan sekolah. Pada 26 Mei lalu korban sempat mengeluh sakit di bagian perut dan dibawa orang tuanya ke tukang urut, namun kemudian meninggal dunia.
“Perundungan terjadi di sekolah. Korban merupakan siswa kelas dua SD, sedangkan terduga pelaku adalah kakak kelasnya,” jelasnya.
Penulis: Naufal Majid
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama
Masuk tirto.id


































