Menuju konten utama

Kemendikdasmen Luncurkan 2 Program Ekosistem Belajar Digital

Kemendikdasmen berupaya mempercepat perluasan akses pendidikan bermutu di Indonesia melalui penggunaan platform digital.

Kemendikdasmen Luncurkan 2 Program Ekosistem Belajar Digital
Peluncuran Akademi Edu Kreator dan Gemini Academy di Gedung A Kemendikdasmen, Jakarta, Rabu (7/5). tirto.id/Shofiatunnisa Azizah

tirto.id - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) bersama Google dan Youtube meluncurkan dua program ekosistem belajar digital, yakni Akademi Edu Kreator dan Gemini Academy. Keduanya merupakan upaya untuk menjawab urgensi edukasi melalui platform digital yang kian berkembang.

Menteri Dikdasmen, Abdul Mu’ti, menyatakan bahwa peluncuran Akademi Edu Kreator dan Gemini Academy merupakan upaya dalam menyediakan akses pendidikan yang bermutu bagi semua.

"Sesuai dengan visi kami ‘Pendidikan Bermutu bagi Semua’, kami berusaha untuk setiap anak Indonesia di mana pun mereka berada. Apa pun keadaan ekonominya, apa pun keadaan fisiknya, apa pun agamanya, mereka semua berhak mendapatkan pendidikan yang bermutu," kata Mu’ti dalam acara peluncuran yang sekaligus memperingati Hari Pendidikan Nasional 2025 di Gedung A Kemendikdasmen, Jakarta, Rabu (7/5/2025).

Mu’ti menyoroti persoalan geografis yang menghambat akses pendidikan secara formal. Sebab itu, adopsi teknologi terbaru diperlukan untuk lebih memperluas pemerataan akses terhadap pendidikan.

"Teknologi merupakan sarana yang memungkinkan mereka belajar di mana pun mereka berada dan kapan pun sesuai dengan apa yang menjadi keadaan mereka, inilah [kemudahan pendidikan digital] yang saya kira menjadi bagian penting bagaimana teknologi memungkinkan untuk menjangkau mereka yang tidak terjangkau," kata dia.

Kendati demikian, Mu’ti menilai sinkronisasi dalam pendidikan digital tetap diperlukan. Hal serupa juga ditegaskan oleh Kepala Hubungan Pemerintah dan Kebijakan Publik YouTube Asia Tenggara, Danny Ardianto, yang menyatakan bahwa teknologi tidak akan menggantikan eksistensi guru sebagai pengajar. Menurut dia, kehadiran Akademi Edu Kreator dan Gemini Academy bertujuan untuk melengkapi dan menguatkan peranan guru.

"Dua-duanya sama-sama ditujukan untuk melengkapi moda pembelajaran. Dengan teknologi terbaru, dengan semua tools dari Google dan YouTube, tentunya kita ingin semua guru juga lebih kreatif, lebih berdaya, menggunakan AI ataupun konten-konten yang ada di YouTube," kata Danny.

Selama lebih dari 3 tahun terakhir, Danny melanjutkan, Akademi Edu Kreator telah menjangkau lebih dari 3,2 ribu peserta dari 34 provinsi. Perkembangan yang konsisten, kata dia, merupakan bentuk komitmen terhadap konten edukasi bermutu di Indonesia. Sebab itu, YouTube membuka kembali pendaftaran Akademi Kreator.

Sama halnya dengan Akademi Edu Kreator yang telah berjalan, Gemini Academy tercatat berhasil menjangkau lebih dari 200 ribu guru di 35 provinsi. Country Director Google Indonesia, Veronica Utami, mengatakan bahwa data internal Google menunjukkan 97 persen guru yang mengikuti Gemini Academy setuju dengan peran AI dalam pembelajaran.

"Ketika kita melakukan sebuah survei bersama mereka, 97 persen dari guru-guru yang mengikuti Gemini Academy tahun kemarin setuju bahwa AI adalah asisten pengajar yang sangat membantu mereka," ujar Veronica.

Diketahui, Google juga telah menghadirkan Sekolah Rujukan Google sebagai percontohan transformasi digital dalam proses pembelajaran. Sekolah Rujukan Google tercatat telah berjumlah 130, tersebar di seluruh Indonesia dengan mayoritas berlokasi di daerah 3T.

"Sekolah Rujukan Google adalah program sekolah percontohan untuk transformasi digital yang menekankan untuk bagaimana teknologi dapat digunakan secara inovatif dalam proses belajar-mengajar di kelas," jelas Veronica.

Google dan YouTube akan meneruskan kolaborasi dengan Kemendikdasmen dalam mengembangkan pendidikan. Karya edukatif para kreator diharapkan dapat membangun ekosistem pembelajaran yang dinamis, seperti membekali guru dengan pengetahuan prompting AI untuk modul belajar yang kreatif.

Hal itu selaras dengan misi Kemendikdasmen memperluas akses pendidikan bermutu secara lebih cepat. Untuk merealisasikan misi itu, Kemendikdasmen menggelar berbagai program seperti Sekolah Satu Atap, Rumah Pendidikan, Rumah Belajar, hingga rekrutmen relawan pendidikan.

Baca juga artikel terkait AKSES PENDIDIKAN atau tulisan lainnya dari Shofiatunnisa Azizah

tirto.id - Aktual dan Tren
Penulis: Shofiatunnisa Azizah
Editor: Addi M Idhom