Menuju konten utama
Indomie Disebut Pemicu Kanker

Kemendag: Memang Standar Kita Berbeda dengan Taiwan

Kemendag melakukan komunikasi dengan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taiwan terkait temuan zat pemicu kanker dalam mie instan asal Indonesia.

Kemendag: Memang Standar Kita Berbeda dengan Taiwan
Ilustrasi Indomie. foto/Istockphoto

tirto.id - Kementerian Perdagangan (Kemendag) melakukan komunikasi dengan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taiwan terkait dengan temuan zat pemicu kanker dalam mie instan asal Indonesia.

Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag Budi Santoso mengatakan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taiwan memiliki ketentuan khusus terkait dengan komposisi makanan. Produk-produk impor yang masuk Taiwan pun harus mengikuti persyaratan tersebut.

"Kan memang standar kita dengan Taiwan berbeda ya, di Indonesia sebetulnya enggak masalah, cuma di Taiwan kan memang sangat sensitif aturannya, berbeda dengan kita. Tapi enggak ada masalah sebetulnya yang di Indonesia," ujar Budi Santoso dikutip Antara di Jakarta, Kamis (17/4/20223).

Menurut Budi, kasus mie instan asal Indonesia yang dilarang beredar di Taiwan bukanlah yang pertama. Pada Oktober 2022, produk Mie Sedaap asal Indonesia dinilai memiliki kadar epoxyethane yang melewati batas pada awal Juli 2022 sehingga ditolak oleh otoritas Taiwan.

"Dulu ada mie juga, tapi bukan dari Indomie. Bisa kita selesaikan sih waktu itu, akhirnya dari pihak Taiwan kan waktu itu, dari badan POM-nya Taiwan kan pernah ke sini untuk memberlakukan verifikasi. Jadi bisa diselesaikan dengan baik sih waktu itu," kata Budi.

Sebagaimana dilansir dari Focus Taiwan (CNA English News), Departemen Kesehatan Taipei mengungkapkan temuan dua jenama mie instan asal Asia Tenggara mengandung zat pemicu kanker pada Senin (24/4).

Dalam pernyataannya, mie instan Ah Lai White Curry Noodles asal Malaysia dan Indomie Rasa Ayam Spesial asal Indonesia disebut mengandung etilen oksida, senyawa kimia yang terkait dengan limfoma dan leukemia.

Pihak Taiwan menyebut berdasarkan hasil pengujian, etilen oksida terdeteksi pada mie dan paket bumbu dari produk Malaysia, tetapi hanya terdeteksi pada paket bumbu dari produk Indonesia.

Menurut informasi di laman Biro Zat Beracun dan Kimia di bawah Administrasi Perlindungan Lingkungan setempat, etilen oksida beracun jika dikonsumsi atau dihirup.

Selain menyebabkan limfoma dan leukemia, etilen oksida juga dapat menyebabkan iritasi serius pada kulit dan mata bagi yang bersentuhan dengan zat tersebut dan bahkan memicu cacat lahir dan keturunan.

Baca juga artikel terkait INDOMIE TAIWAN

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Editor: Anggun P Situmorang