tirto.id - Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama, Hilman Latief, menyatakan hingga Minggu (1/6/2025), pihaknya belum menerima informasi resmi terkait penerbitan visa haji furoda.
Ia menegaskan bahwa hal tersebut sepenuhnya menjadi kewenangan otoritas Arab Saudi.
"Perlu kami sampaikan bahwa terkait dengan beredarnya informasi pembukaan visa furoda pada hari Minggu sebagaimana yang tersebar di media sosial, kami sampaikan bahwa Pemerintah Indonesia sampai hari ini belum mendapatkan informasi apa pun terkait dengan hal tersebut,” ujar Hilman saat jumpa pers di Makkah, Minggu (1/6/2025) dini hari.
Dalam kesempatan yang sama, Hilman juga melaporkan bahwa 525 kelompok terbang (kloter) jemaah haji Indonesia telah tiba di tanah suci. Hanya dua kloter yang masih dalam perjalanan dan akan segera tiba.
"Insyaallah besok hari [Minggu] sudah 100 persen jemaah haji Indonesia, khususnya haji reguler dengan jumlah kuota 203.320, sudah tiba di tanah suci Makkah," ungkapnya.
Beredar informasi penerbitan visa furoda pada hari ini. Penerbitan ini merupakan hasil negosiasi antara Kementerian Agama RI dengan otoritas Arab Saudi. Namun, pengirim informasi tersebut tidak jelas alias anonim.
Sebelumnya, Dirjen PHU Kemenag, Hilman Latief, memastikan Pemerintah Arab Saudi sudah menutup proses perbitan visa jemaah haji. Kebijakan ini berlaku bagi seluruh jenis visa haji, baik reguler, haji khusus, mujamalah, dan lainnya.
“Saya sudah mendapat konfirmasi dari Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi bahwa proses pemvisaan sudah tutup per 26 Mei 2025, pukul 13.50 waktu Arab Saudi (WAS),” tegas Hilman di Jeddah, Rabu 28 Mei 2025.
Dia menyebut Indonesia mendapat 221.000 kuota, yang terdiri atas 203.320 jemaah haji reguler dan 17.680 jemaah haji khusus. Menurut Hilman, untuk haji reguler, Kementerian Agama telah memproses visa bagi 204.770 jemaah.
“Jadi meski kuota haji reguler hanya 203.320, visa yang diproses mencapai 204.770. Ini karena ada jemaah yang sudah terbit visanya tapi batal berangkat karena berbagai alasan. Jumlah yang batal berangkat ini bahkan mencapai 1.450 jemaah reguler,” pungkasnya.
Penulis: Fahreza Rizky
Editor: Bayu Septianto
Masuk tirto.id


































