tirto.id - Keluarga mantan Kasat Reskrim Polres Bintuni, Iptu Tomi Samuel Marbun, yang hilang saat melakukan pengejaran kelompok sipil bersenjata di Papua mendatangi Mabes Polri untuk menemui Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Namun, mereka tak berhasil bertemu Kapolri dan hanya menyerahkan surat.
Kuasa hukum keluarga Tomi Marbun, Donald Marbun, menegaskan bahwa pihaknya mendesak agar Kapolri membentuk tim pencari fakta untuk mengungkap kasus hilangnya Tomi Marbun. Pembentukan tim pencari fakta juga sudah direkomendasikan oleh Komisi III DPR RI.
"Sampai hari ini, belum ada tindak lanjut dari rekomendasi tersebut. Padahal, kami memegang bukti-bukti kejanggalan dari hilangnya Iptu Tomi Marbun ini. Iptu Tomi Marbun disebut membawa dua senpi, satu glock dan satu laras panjang. Tapi, senpi glock itu dikembalikan, HP ditemukan, celana dalam, dan juga baju Resmob. Ini sebuah kejanggalan," ucap Donald di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu (14/5/2025).
Dalam surat yang dikirimkan kepada Kapolri, selain meminta pembentukan tim pencari fakta, keluarga Tomi Marbun juga mendesak pencopotan dan mutasi terhadap Kapolda Papua Barat, Irjen Johnny Eddizon; Kapolres Teluk Bintuni, AKBP Choiruddin Wachid; dan wakil tim pengejaran kelompok sipil bersenjata, Bripka Rolando Manggaprow.
"Menonaktifkan dan menarik mereka ke Mabes Polri untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan oleh tim pencari fakta," ungkap Donald.
Menurut Donald, upaya pengusutan hilangnya Tomi Marbun juga harus melibatkan pihak keluarga. Selain itu, pelaporan di Divisi Propam Polri harus dilakukan karena sejak diadukan dua bulan lalu, tidak ada tindak lanjutnya.
Sementara itu, Monterry Marbun, adik kandung Tomi, mengatakan bahwa dirinya banyak mendapat intervensi selama kasus ini diusut. Dia bahkan mengetahui bahwa pencarian yang dilakukan selama tiga tahap tidak pernah sampai ke lokasi hanyutnya Tomi Marbun.
"Olah TKP dilakukan 8 km dari lokasi hanyutnya abang saya," ujar Monterry.
Dia memastikan bahwa pihak keluarga akan terus memperjuangkan pengusutan kasus ini hingga jasad Tomi Marbun ditemukan. Sebab, keluarga mempercayai ada hal ditutup-tutupi dari peristiwa ini.
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Fadrik Aziz Firdausi
Masuk tirto.id


































