tirto.id - Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (BPPSDM) Kemenkes Usman Sumantri mengatakan Indonesia saat ini mengalami surplus tenaga kesehatan khususnya profesi dokter.
Sementara di sisi lain, ia mengaku ada persoalan pada pendistribusiannya dokter di Indonesia.
Oleh sebab itu sebagai langkah yang tepat, ia mengaku Kemenkes bersama Kemenristekdikti sudah sepakat untuk mengendalikan lulusan dokter pada Fakultas Kedokteran yang ada saat ini.
"Tahun ini lulusan FK saja sudah 12.000, jadi Kemenristekdikti sudah membatasi jumlah lulusan dari FK, FK jadi dikuotakan," ujarnya di Jakarta Selatan, Jumat (5/4/2019).
Menurutnya total 12.000 dokter lulusan FK tersebut berasal dari 78 FK yang ada, dari total 89 FK yang ada di Indonesia.
"Kalau semuanya memproduksi, bayangkan jumlahnya. Makanya dikuotakan supaya tidak terlalu banyak dan kualitasnya semakin bagus," ujarnya.
Sementara itu, untuk mengatasi pendistribusian tenaga kesehatan (nakes) yang tidak proprosional karena hanya menumpuk di satu titik saja.
Ia mengaku, program Nusantara Sehat masih terus digadang sebagai ujung tombak yang solutif. Khusunya untuk nakes yang akan dipersiapkan di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
"Kalau daerah perkotaan ada swasta yang kita tidak masukkan dalam hitungan. Karena sekarang pergerakan TK juga di swasta banyak. Swasta sekarang bisa bikin klinik, di situ ada dokter," ujarnya.
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Nur Hidayah Perwitasari