Menuju konten utama

Kekerasan Seksual di Ponpes, Komnas Perempuan Soroti Peran Kemenag

Komnas Perempuan menyoroti kinerja Kementerian Agama (Kemenag) dalam pencegahan kekerasan seksual di lingkungan pondok pesantren.

Kekerasan Seksual di Ponpes, Komnas Perempuan Soroti Peran Kemenag
Kekerasan Pada Anak. Foto/Istock

tirto.id - Ketua Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) Andy Yetriyani menyoroti kinerja Kementerian Agama (Kemenag) dalam pencegahan kekerasan seksual di lingkungan pondok pesantren.

Andy mengatakan salah satunya terkait kasus kekerasan seksual terhadap 11 santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Istana Yatim Riyadhul Jannah, Kota Depok, Jawa Barat.

“Sepertinya kita perlu memeriksa apa yang sedang atau sudah dilakukan pihak Kemenag yang mengampu pembinaan pesantren,” kata Andy kepada reporter Tirto, Kamis (7/7/2022).

Andy mengajak seluruh masyarakat mengawal penanganan kasus kekerasan seksual terhadap belasan santri di Depok, termasuk pemulihan terhadap korban.

“Kita memang perlu kawal bersama,” kata dia.

Dalam perkara ini, kepolisian telah menetapkan tiga ustaz dan seorang santri sebagai pelaku pemerkosaan terhadap belasan santri di Ponpes Istana Yatim Riyadhul Jannah Depok.

“Sampai dengan hari ini tiga orang ustaz atau guru mengaji di ponpes tersebut [ditetapkan tersangka]. Kemudian satu orang lagi merupakan santri putra senior,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan, Senin (4/7/2022).

Zulpan belum membeberkan identitas dan peran keempat tersangka. Ia bilang penyidik masih mengusut perkara ini.

Selain memeriksa para tersangka, penyidik juga bakal memeriksa delapan santriwati lainnya yang diduga menjadi korban kekerasan seksual.

"Sekarang tim kami 'jemput bola' mendatangi para korban yang lain karena memang kendalanya para korban ini enggan datang ke kantor polisi untuk melaporkan,” kata dia.

Juni lalu, polisi mendapatkan tiga pengaduan kasus pemerkosaan di Ponpes Istana Yatim Riyadhul Jannah Depok. Kekerasan seksual itu terjadi di beberapa ruangan ponpes tersebut.

Baca juga artikel terkait PEMERKOSAAN SANTRIWATI atau tulisan lainnya dari Farid Nurhakim

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Farid Nurhakim
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Gilang Ramadhan