Menuju konten utama
Pandemi COVID-19

Kasus Omicron Membeludak, Luhut Imbau Masyarakat Tidak Panik

Luhut minta masyarakat beraktivitas seperti biasa dengan catatan tetap mematuhi prokes di tengah maraknya varian Omicron.

Kasus Omicron Membeludak, Luhut Imbau Masyarakat Tidak Panik
Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) bersiap menyemprotkan disinfektan di SMPN 43 Jakarta, Kamis (20/1/2022). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/rwa.

tirto.id - Pemerintah mengimbau masyarakat untuk tidak panik dalam menghadapi lonjakan kasus COVID-19 varian Omicron. Saat ini pemerintah telah melakukan antisipasi dampak gelombang ketiga yang beberapa minggu terakhir terus naik.

"Masyarakat tetap beraktivitas seperti biasa, saya ulangi seperti biasa sesuai dengan ketentuan aturan protokol kesehatan PPKM,” kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan dalam keterang pers daring usai Ratas Evaluasi PPKM, Senin (7/2/2022).

Luhut menambahkan apabila masyarakat patuh terhadap aturan, baik prokes atau PPKM maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Namun, apabila masyarakat memiliki komorbid dan belum mendapatkan vaksin, Luhut mengingatkan untuk hati-hati.

“Kalau Anda punya kasus komorbid dan belum vaksin maka perlu hati-hati, karena Anda menjadi salah satu orang yang bisa checkout," ungkapnya.

Meski memberikan kelonggaran bagi masyarakat untuk beraktivitas, pemerintah juga akan memberikan pengetatan aturan kepada sejumlah kelompok rentan, seperti lansia, komorbid dan mereka yang belum divaksin.

"Sehingga pengetatan PPKM (Omicron) akan berbeda dengan saat Delta. Karena varian Omicron menyasar pada kelompok rentan, jadi kelompok yang sehat, rajin berolahraga, dan sudah vaksin tidak perlu takut." terangnya.

Dalam kesempatan itu, Luhut juga menegaskan kepada pasien Covid-19 dengan gejala ringan untuk segera dipindahkan dari rumah sakit menuju lokasi isolasi terpusat.

“Ada 65 persen pasien Covid-19 dengan gejala ringan dan tanpa gejala yang dirawat di rumah sakit, oleh karenanya tidak perlu lagi masuk ke rumah sakit dan pindah saja ke lokasi Isoter," jelasnya.

Hingga saat ini penambahan kasus positif Covid-19 baru mencapai angka 36.057 yang tersebar di seluruh Indonesia.

Secara terpisah, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban mengingatkan masyarakat agar tetap menjaga disiplin protokol kesehatan dengan ketat. Karena potensi penambahan kasus varian Omicron ini diprediksi akan mencapai puncak pada Maret mendatang.

“Jika tidak terkendali kasus varian Omicron ini bisa mencapai penambahan 100 ribu kasus dalam sehari. Oleh karenanya masyarakat perlu waspada, dan segera beli masker N95 yang saat ini harganya sudah terjangkau," jelasnya.

Baca juga artikel terkait VARIAN OMICRON atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Abdul Aziz