Menuju konten utama

Karyawan FB Mogok Kerja Protes Kebijakan Zuckerberg Terkait Trump

Ratusan karyawan Facebook melakukan aksi mogok kerja sebagai bentuk protes terhadap perusahaan terkait unggahan Donald Trump. 

Karyawan FB Mogok Kerja Protes Kebijakan Zuckerberg Terkait Trump
Logo Facebook di Nasdaq MarketSite, di Times Square New York. Facebook pada hari Jumat, 14 Februari 2020, AP Photo / Richard Drew

tirto.id - Ratusan karyawan Facebook melakukan mogok kerja secara virtual pada Senin (1/6/2020), sebagai upaya untuk mengkritik sikap perusahannya sendiri yang tidak melakukan tindakan apapun terhadap unggahan-unggahan Presiden Trump.

Dilansir dari The New York Times, banyak karyawan mengatakan menolak bekerja sebagai dukungan terkait peristiwa terbunuhnya George Floyd usai penangkapannya di Minneapolis, Senin (25/5/2020) malam waktu setempat.

Kejadian itu menimbulkan aksi protes yang terus meluas dari sekelompok orang yang menuntut keadilan untuk “sebuah tragedi rasial”, bukan hanya di AS sendiri, bahkan di beberapa negara lain seperti Jerman dan Inggris.

Sejumlah karyawan Facebook pun menggunakan Twitter selama aksi protes, untuk mengkritik kepemimpinan perusahaan mereka.

Kejadian yang terorganisir ini, disebut juga belum pernah terjadi sebelumnya di raksasa media sosial itu selama 15 tahun berdiri.

"Sebagai sekutu kita harus berdiri di jalan bahaya, bukan di belakang," Sarah Frier, salah seorang karyawan Facebook di Twitter.

"Aku akan berpartisipasi dalam pemogokan virtual hari ini dalam solidaritas dengan komunitas kulit hitam di dalam dan di luar FB #BlackLivesMatter," tambahnya.

Meskipun demikian, belum ada perwakilan dari pihak Facebook yang menanggapi komentar terkait pemogokan karyawannya ini.

Selama seminggu terakhir, Presiden Donald Trump membuat unggahan di media sosial terkait kebrutalan polisi di AS.

"Ketika penjarahan dimulai, penembakan dimulai," tulis Trump di media sosial.

Twitter kemudian menanggapi unggahan ini dengan menempelkan label peringatan di samping twit presiden. Di saat Twitter bertindak atas unggahan tersebut, Facebook malam membiarkan unggahan Trump lewat begitu saja.

Melalui CEO Facebook Mark Zuckerberg, mereka menolak setuju dengan tindakan Twitter. Lebih jauh, Mark juga mengatakan bahwa reaksi presiden itu tidak melanggar kebijakan di platformnya. Keputusan inilah yang memicu karyawan para karyawan Facebook.

"Menyensor informasi yang dapat membantu orang melihat gambar lengkap adalah salah. Tetapi memberikan platform untuk memicu kekerasan dan menyebarkan disinformasi tidak dapat diterima, terlepas dari siapa Anda atau apakah itu layak di berita," tulis Andrew Crow di Twitter selaku kepala desain Facebook yang juga ikut memprotes.

"Aku tidak setuju dengan posisi Mark dan akan berusaha untuk membuat perubahan," tambanya.

Para karyawan Facebook juga mengambil cuti dengan masuk ke sistem Facebook dan meminta cuti untuk mendukung para demonstran di seluruh AS dan membuat pesan otomatis di email yang menyebutkan mereka keluar dari kantor untuk melakukan unjuk rasa.

Sebagian besar karyawan Facebook saat ini bekerja dari rumah karena pandemi virus corona.

Baca juga artikel terkait FACEBOOK atau tulisan lainnya dari Ahmad Efendi

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Ahmad Efendi
Penulis: Ahmad Efendi
Editor: Yandri Daniel Damaledo