tirto.id - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyoroti perkembangan teroris global. Ia menyatakan usai Taliban mengambil alih kekuasaan negara Afghanistan, itu membangkitkan ISIS melakukan aksi terorisme. Maka Polri perlu mengantisipasi hal tersebut.
“Ini menimbulkan juga bangkitnya semangat terorisme internasional maupun dalam negeri,” kata Sigit dalam Rapat Pimpinan TNI dan Polri 2022, di Mabes TNI, Selasa (1/3/2022). ISIS juga sempat membebaskan 3.500 militannya 20 tahun silam, hal itu memiliki efek tersendiri.
“Tentunya itu berdampak pada teroris yang ada di lingkungan internasional, regional, maupun di dalam negeri. Sehingga (ini) jadi tantangan yang kita hadapi,” sambung dia.
Taliban merebut kekuasaan di Afghanistan dua minggu sebelum Amerika Serikat menyelesaikan penarikan pasukan usai perang selama dua dekade. Para pemberontak menyerbu seluruh negeri, merebut semua kota besar dalam hitungan hari.
Taliban adalah sebuah kelompok militan yang menguasai Afghanistan pada akhir 1990-an. Invasi AS ke Afghanistan pada 2001 menggulingkan pemberontak dari kekuasaan, tetapi mereka tidak pernah pergi.
Taliban dibentuk pada 1994. Kelompok ini terdiri dari mantan pejuang perlawanan Afghanistan, yang dikenal sebagai mujahidin. Mereka memerangi pasukan Soviet pada 1980-an. Taliban bertujuan memaksakan interpretasi mereka terhadap hukum Islam di negara itu, dan menghilangkan pengaruh asing.
Setelah Taliban merebut Kabul, ibu kota Afghanistan, pada 1996, organisasi Islam Sunni memberlakukan aturan ketat. Wanita harus mengenakan penutup kepala hingga ujung kaki, tidak diizinkan untuk belajar atau bekerja dan dilarang bepergian sendiri. TV, musik dan hari libur non-Islam juga dilarang. Semua itu berubah setelah serangan pada 11 September 2001, ketika 19 orang membajak empat pesawat komersial di AS, menabrakkannya ke menara World Trade Center, satu ke Pentagon, dan satu lagi yang menuju Washington, ke sebuah lapangan di Pennsylvania.
Lebih dari 2.700 orang tewas dalam serangan yang diatur oleh pemimpin Al Qaeda, Osama bin Laden, yang beroperasi dari dalam Afghanistan yang dikuasai Taliban. Kurang dari sebulan setelah serangan, pasukan AS dan sekutu menginvasi Afghanistan, bertujuan untuk menghentikan Taliban dan menghentikan Al Qaeda menjadikan negara itu sebagai basis operasi teroris.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Abdul Aziz