tirto.id - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto berkunjung ke Papua, 27 Mei 2021, untuk melihat langsung situasi keamanan di Papua.
"Berdasarkan kalender kamtibmas ada beberapa agenda penting yang dilaksanakan di Papua, seperti Pekan Olahraga Nasional (PON) XX dan Pekan Paralimpiade Nasional XVI 2021 yang membutuhkan situasi kamtibmas yang aman dan nyaman," ucap Sigit dalam keterangan tertulis, hari ini.
Perihal kegiatan PON yang jatuh pada 2 Oktober 2021 mendatang dan Peparnas pada 15 Agustus 2021, Sigit mengaku dirinya dan Panglima TNI telah menyiapkan strategi pengamanan dengan melibatkan jajaran pemerintah provinsi, tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh masyarakat. Sigit juga mengingatkan program Presiden Joko Widodo dalam pembangunan infrastruktur, kesejahteraan, pendidikan, kesehatan di Papua.
Beberapa pembangunan jembatan, Pos Lintas Batas Negara Republik Indonesia dan Papua Nugini, bandara, pelabuhan, pasar, Jalan Trans Papua yang menghubungkan Papua Barat dan Papua (membentang dari Sorong-Merauke sepanjang 4.330,07 kilometer), pembangunan Palapa Ring yang menjangkau 51 kabupaten/kota, Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG), Pembangkit Listrik Tenaga Air, Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro, pembangunan jalan perbatasan RI-Papua Nugini, pembangunan Stadion Lukas Enembe dan lainnya.
Upaya yang dilakukan presiden, lanjut Sigit, merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk mengubah paradigma pembangunan dari Jawasentris menjadi Indonesiasentris. Sementara di ranah pendidikan, pemerintah membangun rumah untuk guru, asrama untuk pelajar dan mahasiswa serta memberikan bantuan rehabilitasi infrastruktur sekolah.
Dilanjutkan pembangunan bidang kesehatan, yakni gedung poliklinik di RSUD Jayapura, program pengobatan gratis dan pelayanan pengendalian penyakit malaria.
"Pembangunan yang sedang berjalan ini harus didukung dengan stabilitas kamtibmas, yang menjadi tanggung jawab seluruh pihak dan masyarakat Papua," kata Sigit.
Dia juga menyebutkan permasalahan yang membuat pembangunan dan peningkatan kesejahteraan di Papua terhambat. Salah satunya adalah sosialisasi belum merata. Maka presiden menyampaikan agar permasalahan itu dilakukan secara tatap muka dan dialog dengan memperhatikan adat istiadat, sebagai dasar membangun Papua.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Restu Diantina Putri