Menuju konten utama

Kapan Mulai I'tikaf Ramadhan 2024, Tanggal Berapa, & Hari Apa?

Kapan I'tikaf Ramadhan 2024 untuk Muhammadiyah & NU, tanggal berapa hingga kapan 10 malam Ramadhan, dan mulai hari apa?

Kapan Mulai I'tikaf Ramadhan 2024, Tanggal Berapa, & Hari Apa?
Jemaah melaksanakan salat malam saat beriktikaf di Masjid Raya Habiburahman, Bandung, Jawa Barat, Selasa (26/5/2019) dini hari. Iktikaf 10 hari terakhir bulan Ramadhan merupakan ibadah dalam rangka meraih malam kemuliaan atau Lailatul Qadar. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/aww.

tirto.id - Kapan mulai i'tikaf Ramadhan 2024 yang dilakukan pada 10 malam terakhir bulan Ramadhan? Meskipun awal puasa 1445 H antara Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) berselang sehari, i'tikaf tahun ini akan dimulai pada malam yang sama, yaitu pada Minggu, 31 Maret 2024.

Secara bahasa, i'tikaf memiliki pengertian mendekatkan diri kepada Allah Swt. Oleh karenanya, i'tikaf sebenarnya bisa dilakukan kapan saja. Namun, terdapat keutamaan melaksanakan iktikaf pada 10 hari terakhir Ramadan.

Nabi Muhammad SAW memiliki kebiasaan untuk meningkatkan ibadahnya pada bulan puasa dengan iktikaf yang secara khusus beliau lakukan pada 10 malam terakhir Ramadhan.

Diriwayatkan dari jalur Aisyah, "Ketika memasuki sepuluh malam terakhir (Ramadhan), Rasulullah (saw.) tetap terjaga di malam hari (untuk shalat dan beribadah), membangunkan keluarganya, dan mempersiapkan diri untuk beribadah (dengan lebih semangat)” (H.R Muslim)

I'tikaf pada 10 hari terakhir memiliki keutamaan, karena pada malam-malam tersebut, seorang muslim dianjurkan untuk mencari sebagai lailatul qadar, atau malam turunnya Al Quran sebagai pembimbing umat manusia di dunia.

“Rasulullah (saw.) memiliki kebiasaan beri’tikaf pada 10 malam terakhir bulan Ramadhan dan mengatakan, "Carilah malam Qadar dalam sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan”. (H.R. Bukhari)

I'tikaf Ramadhan 2024 Mulai Tanggal Berapa?

Dalam kalender kamariah yang menggunakan peredaran bulan untuk penghitungan setahun, sebuah hari tidak dimulai pada pukul 00.00, tetapi pada saat matahari terbenam hari sebelumnya.

Untuk kalangan Muhammadiyah, puasa Ramadhan sudah dimulai sejak Senin, 11 Maret 2024. Shalat tarawih pertama sudah dilakukan pada Minggu, 10 Maret.

Muhammadiyah yang menggunakan sistem hisab hakiki wujudul hilal, sudah menetapkan bahwa Idul Fitri atau 1 Syawal 1445 H bertepatan dengan Rabu, 10 April 2024. Dengan demikian, bulan puasa Ramadhan tahun ini bagi kalangan Muhammadiyah berlangsung selama 30 hari.

Oleh karenanya, iktikaf bagi umat Muslim yang mengikuti kalender Muhammadiyah bisa dimulai pada Minggu, 31 Maret 2024 yang bertepatan dengan malam 21 Ramadan.

Bagaimana dengan umat Muslim yang mengacu pada awal Ramadhan yang diikhbarkan Nahdlatul Ulama (NU) dan yang ditetapkan pemerintah melalui sidang isbat Kementerian Agama (Kemenag) RI?

Sebenarnya, belum ada ketetapan jumlah hari dari kalender pemerintah. Selain itu, Kemenag baru melakukan sidang isbat penetapan Idul Fitri pada Selasa, 9 April 2024.

Namun, mengacu data BMKG terkait hilal awal lebaran, dapat dipastikan, jika mengacu pada kriteria Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS), Idul Fitri juga akan berlangsung pada Rabu, 10 April 2024.

BMKG sudah merilis laporan Informasi Prakiraan Hilal saat Matahari Terbenam Tanggal 9 April 2024 Penentu Awal Bulan Syawal 1445 H.

Dalam laporan tersebut, dipaparkan bahwa ketinggian Hilal di Indonesia saat matahari terbenam pada 9 April 2024, berkisar antara 4,88 derajat di Merauke, Papua hingga 7,63 derajat di Sabang, Aceh. Ketinggian ini sudah memenuhi standar kriteria MABIMS yang 3 derajat.

Demikian pula dengan elongasi geosentris di Indonesia saat matahari terbenam pada 9 April 2024 tersebut. Sudut elongasi berkisar antara 8,39 derajat di Merauke, Papua hingga 10,22 derajat di Sabang, Aceh. Ini juga sudah melebihi kriteria minimal MABIMS terkait sudut elongasi sebesar 6,4 derajat.

Dengan mempertimbangkan data hisab hilal BMKG tersebut, diperkirakan puasa untuk kalangan NU dan yang mengikuti Kemenag, akan berlangsung selama 29 hari. Artinya, i'tikaf 10 malam terakhir Ramadhan dapat dimulai pada malam 20 Ramadhan, yaitu pada Minggu, 31 Maret 2024.

Berikut ini jadwal 10 hari terakhir Ramadan 1445 Hijriah 2024 untuk kalangan Muhammadiyah yang memulai puasa sejak 11 Maret 2024.

Tanggal Hijriah Tanggal Masehi
21 Ramadhan 1445 H

22 Ramadhan 1445 H

23 Ramadhan 1445 H

24 Ramadhan 1445 H

25 Ramadhan 1445 H

26 Ramadhan 1445 H

27 Ramadhan 1445 H

28 Ramadhan 1445 H

29 Ramadhan 1445 H

30 Ramadhan 1445 H

Minggu, 31 Maret 2024

Senin, 1 April 2024

Selasa, 2 April 2024

Rabu, 3 April 2024

Kamis, 4 April 2024

Jumat, 5 April 2024

Sabtu, 6 April 2024

Minggu, 7 Aprl 2024

Senin, 8 April 2024

Selasa, 9 April 2024

Berikut ini jadwal 10 hari terakhir Ramadan 1445 Hijriah 2024 untuk kalangan NU dan yang mengikuti Kemenag yang memulai puasa sejak 12 Maret 2024.

Tanggal Hijriah Tanggal Masehi
20 Ramadhan 1445 H

21 Ramadhan 1445 H

22 Ramadhan 1445 H

23 Ramadhan 1445 H

24 Ramadhan 1445 H

25 Ramadhan 1445 H

26 Ramadhan 1445 H

27 Ramadhan 1445 H

28 Ramadhan 1445 H

29 Ramadhan 1445 H

Minggu, 31 Maret 2024

Senin, 1 April 2024

Selasa, 2 April 2024

Rabu, 3 April 2024

Kamis, 4 April 2024

Jumat, 5 April 2024

Sabtu, 6 April 2024

Minggu, 7 Aprl 2024

Senin, 8 April 2024

Selasa, 9 April 2024

Amalan 10 Malam Terakhir Ramadhan, Apa Saja?

Amalan 10 malam terakhir Ramadan memiliki keutamaan sebagaimana kebiasaan Rasulullah yang melakukan hal tersebut. Diriwayatkan, Nabi Muhammad saw. demikian khusyuk dalam i'tikaf hingga dilukiskan, "Nabi (saw.) berdiam pada tempatnya iktikaf dan pada dahinya terdapat bekas lumpur dan air." (H.R Muslim)

I'tikaf memiliki pengertian mendekatkan diri kepada Allah SWT. Baiknya, i'tikaf dilakukan dengan berdiam diri di masjid dan umat Muslim dianjurkan untuk tidak keluar masjid selain karena situasi tertentu kecuali kebutuhan hajat atau kondisi darurat. Hal itu dimaksudkan agar umat Islam mendapatkan kekhusyukan dalam iktikaf.

Rasulullah sendiri memperpanjang ibadahnya pada 10 malam terakhir Ramadan. Selain mengajak orang terdekatnya untuk beribadah, Nabi Muhammad juga terjaga selama malam-malam terakhir Ramadan.

“Rasulullah SAW biasa ketika memasuki 10 Ramadan terakhir, beliau kencangkan ikat pinggang (bersungguh-sungguh dalam ibadah), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah" (H.R. Al-Bukhari dan Muslim).

Secara praktik, i'tikaf bukan hanya berdiam diri di masjid atau berdiam diri selama malam-malam terakhir Ramadan. Berdiam diri di masjid bisa diartikan juga melakukan amalan-amalan lainnya. Berikut beberapa anjuran untuk umat Muslim dalam menjalankan iktikaf 10 hari terakhir Ramadan 2024:

  • Memperpanjang shalat malam
  • Berzikir, berzikir, beristighfar, dan berserah diri kepada Allah Swt.
  • Membaca atau tilawah Al Quran
  • Memperbanyak sedekah
  • Membaca buku-buku agama

Baca juga artikel terkait RAMADHAN 2024 atau tulisan lainnya dari Dicky Setyawan

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Dicky Setyawan
Penulis: Dicky Setyawan
Editor: Fitra Firdaus