tirto.id - Mantan Wakil Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta, M. Taufik meninggal dunia di Rumah Sakit Siloam, Jakarta Selatan pada Rabu Malam, 3 Mei 2023 Pukul 21.45 WIB karena sakit kanker paru-paru.
"Iya betul, beliau wafat pukul 21.45 di RS Siloam. Mohon dimaafkan kesalahan dan dosanya. Beliau sakit kanker paru," kata Rani Mauliani, Wakil Ketua DPRD DKI Fraksi Gerinda kepada Antara News.
M. Taufik meninggal setelah satu tahun berjuang melawan kanker paru-paru. Selama satu tahun ini dia rutin berobat ke salah satu Rumah Sakit di Singapura untuk menyebuhkan penyakit yang dideritanya.
Dia diketahui baru pulang ke tanah air dalam beberapa bulan terakhir untuk melanjutkan perawatan di Rumah Sakit Jakarta. Namun, pada Rabu sore kondisinya menurun hingga malam harinya dinyatakan wafat.
Lantas apa sebenarnya penyebab, gejala, dan pengobatan kanker paru-paru seperti yang diidap oleh M. Taufik semasa hidupnya?
Penyebab Kanker Paru-Paru
Center for Disease Control and Prevention (CDC) menyebut bahwa merokok adalah penyebab nomor satu kanker paru-paru.
Kanker paru juga dapat disebabkan oleh penggunaan jenis tembakau lain (seperti cerutu), menghirup asap rokok, terpapar zat-zat seperti asbes atau radon di rumah atau di tempat kerja, dan memiliki riwayat kanker paru dalam keluarga.
1. Gejala Kanker Paru-Paru
American Cancer Society menjelaskan bahwa Sebagian besar kanker paru tidak menimbulkan gejala apapun hingga kanker telah menyebar, tetapi beberapa orang dengan kanker paru stadium awal memang memiliki gejala.
Jika Anda memeriksakan diri ke dokter saat pertama kali merasakan gejala, kanker mungkin akan didiagnosa pada tahap awal dan pengobatan lebih efektif untuk dilakukan.
Sebagian besar gejala kemungkinan disebabkan oleh hal lain selain kanker paru. Namun demikian, jika mengalami salah satu dari masalah ini, penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter agar penyebabnya dapat ditemukan dan diobati, jika diperlukan.
Gejala kanker paru yang paling umum adalah:
- Batuk yang tidak kunjung sembuh atau memburuk
- Batuk darah atau dahak berwarna karat (ludah atau dahak)
- Nyeri dada yang sering memburuk saat menarik napas dalam-dalam, batuk, atau tertawa
- Suara serak
- Kehilangan nafsu makan
- Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
- Sesak napas
- Merasa lelah atau lemah
- Infeksi seperti bronkitis dan pneumonia yang tidak kunjung sembuh atau terus kambuh
- Timbulnya mengi yang baru
- Nyeri tulang (seperti nyeri di punggung atau pinggul)
- Perubahan sistem saraf (seperti sakit kepala, kelemahan atau mati rasa pada lengan atau tungkai, pusing, masalah keseimbangan, atau kejang), akibat penyebaran kanker ke otak
- Kulit dan mata menguning (jaundice), akibat penyebaran kanker ke hati
- Pembengkakan kelenjar getah bening (kumpulan sel sistem kekebalan tubuh), seperti yang ada di leher atau di atas tulang selangka
- Beberapa kanker paru dapat menyebabkan sindrom, yaitu sekelompok gejala spesifik.
Pengobatan Kanker Paru-Paru
Cleveland Clinic memaparkan bahwa pengobatan yang digunakan pada kanker paru meliputi pembedahan, ablasi frekuensi radio, terapi radiasi, kemoterapi, terapi obat yang ditargetkan dan imunoterapi.
1. Pembedahan
Non-small cell lung cancer (NSCLC) atau kanker paru non sel kecil yang belum menyebar dan Small cell lung cancer (SCLC) yang terbatas pada satu tumor dapat memenuhi syarat untuk dilakukan pembedahan.
Dokter bedah mungkin akan mengangkat tumor dan sejumlah kecil jaringan sehat di sekitarnya untuk memastikan tidak ada sel kanker yang tertinggal.
Kadang-kadang, dokter harus mengangkat seluruh atau sebagian paru-paru (reseksi) agar kanker tidak kembali.
2. Ablasi frekuensi radio
Tumor NSCLC di dekat tepi luar paru-paru terkadang diobati dengan radiofrequency ablation (RFA). RFA menggunakan gelombang radio berenergi tinggi untuk memanaskan dan menghancurkan sel kanker.
3. Terapi radiasi
Radiasi menggunakan sinar berenergi tinggi untuk membunuh sel kanker. Terapi ini dapat digunakan secara tunggal atau untuk membantu membuat pembedahan menjadi lebih efektif.
Radiasi juga dapat digunakan sebagai perawatan paliatif, untuk mengecilkan tumor dan menghilangkan rasa sakit. Terapi ini digunakan NSCLC dan SCLC.
4. Kemoterapi
Kemoterapi sering kali merupakan kombinasi beberapa obat yang dirancang untuk menghentikan pertumbuhan sel kanker.
Kemoterapi dapat diberikan sebelum atau setelah pembedahan atau dikombinasikan dengan jenis obat lain, seperti imunoterapi. Kemoterapi untuk kanker paru biasanya diberikan melalui infus.
5. Terapi obat
Pada sebagian orang dengan NSCLC, sel kanker paru memiliki perubahan spesifik (mutasi) yang membantu pertumbuhan kanker.
Obat-obatan khusus dirancang untuk mencoba memperlambat atau menghancurkan sel kanker. Obat lain, yang disebut penghambat angiogenesis, dapat mencegah tumor membuat pembuluh darah baru, yang dibutuhkan sel kanker untuk tumbuh.
5. Imunoterapi
Tubuh biasanya mengenali sel-sel yang rusak atau berbahaya dan menghancurkannya. Kanker memiliki cara untuk bersembunyi dari sistem kekebalan tubuh agar tidak dapat dihancurkan. Imunoterapi akan mengungkap sel kanker ke sistem kekebalan tubuh sehingga tubuh dapat melawan kanker.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Nur Hidayah Perwitasari