Menuju konten utama

Kandungan Gizi Daging Kambing dan Sapi: Lebih Sehat yang Mana?

Beberapa perbedaan kandungan daging kambing vs daging sapi, berkaitan dengan aspek nutrisi, rasa, hingga pengolahan.

Kandungan Gizi Daging Kambing dan Sapi: Lebih Sehat yang Mana?
Ilustrasi Daging Kambing, foto/istockphoto

tirto.id - Perbandingan kandungan gizi daging kambing dan daging sapi dapat dilihat dari kandungan nutrien di dalamnya, yaitu berupa protein, hingga lemaknya.

Daging sapi dan kambing cukup populer dikonsumsi masyarakat Indonesia. Kedua jenis daging ini merupakan sumber protein hewani yang manfaatnya dibutuhkan oleh tubuh.

Banyak orang membandingkan kelebihan dan kekurangan daging sapi dan daging kambing. Beberapa menilai daging sapi lebih baik dari segi rasa, nutrisi, ataupun pengolahan dibanding daging kambing. Namun, tidak sedikit pula yang beranggapan sebaliknya.

Faktanya, memang terdapat perbedaan kandungan nutrisi pada kedua jenis daging. Berikut ini Tirto menghimpun beberapa perbedaan antara daging sapi dan daging kambing berkaitan dengan aspek nutrisi, rasa, hingga pengolahan.

Perbandingan Kandungan Protein Daging Kambing vs Daging Sapi

Protein merupakan salah satu nutrisi yang diperlukan oleh tubuh. Protein disusun oleh asam amino yang terkandung dalam makanan. Asam amino merupakan nutrisi yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh, sehingga memerlukan asupan dari luar.

Baik daging kambing maupun daging sapi sama-sama mengandung protein. Namun, kandungan proteinya berbeda. Dilansir Healthline, pada 100 gram daging sapi mentah mengandung sekitar 26 gram protein. Sementara, daging kambing mentah dalam jumlah yang sama mengandung sekitar 20.6 gram protein.

Sehingga kandungan protein pada daging sapi lebih banyak dibanding daging kambing dalam jumlah yang sama.

Perbandingan Kandungan Lemak dan Kalori Daging Kambing vs Daging Sapi

Dari segi kandungan lemak, daging sapi cenderung lebih tinggi dibandingkan daging kambing. Secara umum, kandungan lemak pada 100 gram daging sapi giling adalah sekitar 11,8 gram. Jumlah ini bisa lebih banyak pada daging sapi jenis dan bagian tertentu. Lalu, untuk kandungan kalori pada daging sapi adalah sekitar 217 kalori.

Sementara, dalam jumlah yang sama lemak yang terkandung pada daging kambing mentah adalah sekitar 2,3 gram. Selain itu,kandungan kalori pada daging kambing juga lebih rendah, yaitu sekitar 109 kalori.

Sehingga dari segi kandungan lemak dan kalori, daging kambing lebih rendah dibanding daging sapi.

Perbandingan Kolesterol dan Zat Besi

Kandungan kolesterol dan zat besi pada makanan menjadi pertimbangan banyak orang dengan kondisi tubuh tertentu. Baik daging sapi maupun kambing sama-sama mengandung kolesterol. Bedanya, menurut Live Strong, kolesterol daging kambing 3 ons jauh lebih sedikit daripada daging sapi.

Dalam satu porsi penyajian daging kambing mengandung sekitar 63,8 miligram per porsi. Di sisi lain, daging sapi mengandung kolesterol yang lebih tinggi, yaitu sekitar 73,1 miligram kolesterol per porsi.

Kandungan zat besi yang ada dalam daging kambing lebih tinggi, yaitu sekitar 3,2 miligram per porsi. Dalam jumlah yang sama, daging sapi mengandung 2,9 miligram zat besi per porsi.

Perbandingan Rasa dan Teknik Pengolahan

Dari segi tekstur, daging sapi dan daging kambing memiliki profil yang mirip. Namun, beberapa jenis daging sapi memiliki kandungan lemak yang tinggi sehingga menjadikannya sangat lembut.

Di sisi lain, daging kambing memiliki kandungan lemak yang lebih rendah. Daging kambing biasa diolah dengan teknik pemasakan lambat (slow cooking) untuk membuatnya lebih lembut.

Baik daging sapi maupun daging kambing memiliki aroma yang khas. Namun, beberapa orang menganggap bau daging kambing lebih tajam dibanding daging sapi.

Jika merujuk pada selera, sebagian orang justru menyukai bau daging kambing yang tajam. Tentunya, tidak sedikit pula yang menghindari mengonsumsi daging kambing karena baunya.

Aroma tajam pada kedua daging bisa diatasi pada teknik pengolahannya. Teknik pemasakan asap atau pemasakan lambat dinilai bisa mengurangi bau. Selain itu, menggunakan bahan-bahan tertentu sebagai bumbu seperti jahe, lemon, kayu manis, atau rempah-rempah bisa dilakukan untuk menyamarkan aroma daging yang terlalu tajam.

Jenis daging merah pada dasarnya dibutuhkan oleh tubuh manusia. Manusia juga telah melewati proses panjang dalam mengonsumsi daging sebagai asupan gizi. David Klurfeld, seorang peneliti dari Department of Agriculture Research Service, dalam penelitiannya yang berjudul Research gaps in evaluating the relationship of meat and health pada 2015, mengungkapkan manusia, sebagai omnivora telah menerima keuntungan besar dari konsumsi daging masak, yaitu dalam meningkatkan kapasitas otaknya dan menjadi spesies yang sukses di muka Bumi.

"Daging adalah salah satu makanan padat nutrisi, mengandung protein berkualitas tinggi, sumber heme, zat besi, seng, dan vitamin B6 dan B12 yang sangat baik untuk tubuh,” jelas David Klurfeld.

Peran daging merah dalam menjaga tubuh dari anemia dan peran daging putih untuk menjaga kolesterol tubuh ini penting untuk jadi pertimbangan untuk tetap mengonsumsi protein dari daging. Barangkali yang menjadi persoalan adalah pola konsumsi yang berlebihan dan tak seimbang.

Baca juga artikel terkait IDUL ADHA atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Yonada Nancy
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Yulaika Ramadhani