Menuju konten utama

Daftar Penyakit yang Sering Muncul karena Konsumsi Daging Berlebih

Makan daging merah berlebih memiliki risiko terhadap munculnya penyakit jantung, stroke, dan diabetes.

Daftar Penyakit yang Sering Muncul karena Konsumsi Daging Berlebih
Pedagang menata daging sapi yang dijual di Pasar Senen, Jakarta, Senin (10/5/2021). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.

tirto.id - Mengonsumsi daging merah seperti pada daging kambing atau sapi memang lezat. Diproses dengan cara dibakar atau pun direbus menjadi sop, sama-sama menghadirkan cita rasa yang mantap.

Namun, perlu diingat, bahwa mengonsumsi daging merah secara rutin atau mungkin berlebihan bisa mendatangkan efek buruk bagi kesehatan.

Situs Mayo Clinic menyatakan bahwa konsumsi daging merah dikaitkan dengan meningkatnya risiko kematian karena penyakit jantung, stroke, atau diabetes. Risiko yang sama dimiliki pula pada konsumsi daging olahan.

Salah satu alasan daging olahan cukup berisiko pada penyakit kardiovaskular adalah kadar garamnya yang tinggi. Kandungan tersebut yang berlebihan masuk ke dalam tubuh akan memicu tekanan darah tinggi. Dari situlah efeknya bisa merembet ke serangan jantung hingga stroke.

Bukan hanya penyakit jantung, stroke, dan diabetes saja, daging merah juga berkontribusi terhadap kemunculan sejumlah kanker. Dalam situs Healthlinedisebutkan, jenis kanker yang kemungkinan dapat dialami dari tinggi asupan daging olahan adalah kanker kolorektal dan kanker payudara. Namun, belum sepenuhnya dipahami mengenai bagaimana daging olahan bisa meningkatkan risiko kanker tertentu.

Penyebab makan daging berlebih tidak menyehatkan

Risiko penyakit dari konsumsi daging merah dimungkinkan muncul dari cara mengolahnya. Penggunaan nitrit untuk mengawetkan daging berperan dalam menghasilkan senyawa karsinogenik atau penyebab kanker. Lalu, daging merah yang diolah dengan cara dipanggang atau dibakar juga memicu senyawa yang sama.

Daging merah yang terapapar suhu tinggi saat dimasak, bisa membentuk senyawa amina heterosiklik (HCA), hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH) dan produk akhir glikasi lanjutan (AGEs). National Cancer Institute menyatakan, senyawa tersebut mampu mengubah DNA dan sekaligus memicu perkembangan sel kanker.

Infografik SC Konsumsi Daging Berlebih

Infografik SC Konsumsi Daging Berlebih. tirto.id/Fuad

Tips mengolah daging yang sehat

Karena pengolahan daging merah yang salah bisa menyebabkan risiko kesehatan, maka ada baiknya memperhatikan cara pengolahan yang benar untuk mencegah hal itu. Apalagi jika konsumsi daging dilakukan secara rutin, memilih cara mengolah yang sehat harus diterapkan.

Berikut beberapa tips memasak daging merah yang lebih baik untuk dikonsumsi:

- Gunakan metode memasak seperti merebus dan mengukus, daripada memanggang dan menggoreng

- Minimalkan memasak dengan api besar dan jangan memaparkan daging langsung di atas api

- Batasi mengonsumsi makanan yang hangus dan diasap. Jika daging hangus, potong bagian yang hangus lalu buang

- Jika harus memasak dengan api besar, lakukan prose membolak-balik daging agar tidak gosong

- Merendam daging Anda pada rendaman yang dibuat dari madu dan rempah-rempah sebelum dimasak, dapat membantu mengurangi pembentukan HCA

Baca juga artikel terkait DAGING atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Nur Hidayah Perwitasari