Raja Ampat adalah sebuah kabupaten yang berada di Provinsi Papua Barat Daya dan dikenal sebagai wilayah yang memiliki beragam pesona wisata alam baik darat maupun laut. Di antara berbagai keindahan alamnya terdapat sebuah kampung alami yang warganya masih setia menjaga kearifan lokal. Kampung itu bernama Kapatcol, yang terletak di Distrik Misool Barat.
Kampung Kapatcol berada di pinggir pantai dengan latar belakang pegunungan yang menjulang tinggi serta hutan tropis lebat dan di depan dermaganya tampak pemandangan sejumlah pulau kecil yang masih terlihat hijau karena dipenuhi tumbuhan dan pepohonan.
Untuk menuju kampung yang berjarak sekitar 183 kilometer dari Sorong, Ibukota Papua Barat Daya, hanya bisa menggunakan moda transportasi laut. Salah satunya kapal cepat yang membutuhkan waktu sekitar lima jam untuk tiba di Dermaga Kampung Kapatcol.
Kampung yang ada sejak 1984 itu dihuni 47 kepala keluarga (KK) dengan total penduduknya mencapai 412 orang dan sebanyak 236 orang di antaranya adalah perempuan. Mereka semua beretnis Matbat dengan mayoritas mata pencahariannya sebagai petani dan nelayan.
Saat melintasi jalan setapak akan terlihat rumah-rumah warga yang asri dengan berbagai tanaman yang menyejukkan pandangan serta merasakan kehangatan dari warga yang menyambut sapaan dan salam di setiap sudut Kampung Kapatcol.
Di sisi lain, warga Kampung Kapatcol saat ini masih mengalami keterbatasan pasokan listrik. Mereka hanya mengandalkan pembangkit listrik tenaga surya sehingga durasi pemakaian listiknya masih terbatas. Hanya di kala Matahari tengah bersinar terang maka pasokan listrik di sana dapat bertahan lama.
Kampung Kapatcol memang bukan Raja Ampat dalam arti harfiahnya, namun keindahan alam dan budaya yang dimilikinya tak kalah memukau dengan destinasi wisata terkenal di sekitarnya. Di sini, alam masih dalam keadaan asli dan alami dengan sajian panorama yang mengagumkan bagi siapa pun yang melihatnya sehingga menjadikan Kampung Kapatcol sebagai destinasi yang layak dikunjungi bagi para pelancong petualangan yang ingin menjelajahi kekayaan alam di Raja Ampat.
ANTARAFOTO/Bayu Pratama S
Kampung Kapatcol berada di pinggir pantai dengan latar belakang pegunungan yang menjulang tinggi serta hutan tropis lebat dan di depan dermaganya tampak pemandangan sejumlah pulau kecil yang masih terlihat hijau karena dipenuhi tumbuhan dan pepohonan.
Untuk menuju kampung yang berjarak sekitar 183 kilometer dari Sorong, Ibukota Papua Barat Daya, hanya bisa menggunakan moda transportasi laut. Salah satunya kapal cepat yang membutuhkan waktu sekitar lima jam untuk tiba di Dermaga Kampung Kapatcol.
Kampung yang ada sejak 1984 itu dihuni 47 kepala keluarga (KK) dengan total penduduknya mencapai 412 orang dan sebanyak 236 orang di antaranya adalah perempuan. Mereka semua beretnis Matbat dengan mayoritas mata pencahariannya sebagai petani dan nelayan.
Saat melintasi jalan setapak akan terlihat rumah-rumah warga yang asri dengan berbagai tanaman yang menyejukkan pandangan serta merasakan kehangatan dari warga yang menyambut sapaan dan salam di setiap sudut Kampung Kapatcol.
Di sisi lain, warga Kampung Kapatcol saat ini masih mengalami keterbatasan pasokan listrik. Mereka hanya mengandalkan pembangkit listrik tenaga surya sehingga durasi pemakaian listiknya masih terbatas. Hanya di kala Matahari tengah bersinar terang maka pasokan listrik di sana dapat bertahan lama.
Kampung Kapatcol memang bukan Raja Ampat dalam arti harfiahnya, namun keindahan alam dan budaya yang dimilikinya tak kalah memukau dengan destinasi wisata terkenal di sekitarnya. Di sini, alam masih dalam keadaan asli dan alami dengan sajian panorama yang mengagumkan bagi siapa pun yang melihatnya sehingga menjadikan Kampung Kapatcol sebagai destinasi yang layak dikunjungi bagi para pelancong petualangan yang ingin menjelajahi kekayaan alam di Raja Ampat.
ANTARAFOTO/Bayu Pratama S