Menuju konten utama

Kalender Puasa Sunnah 2026 untuk Panduan Ibadah

Simak info kalender Puasa 2026 untuk ibadah sunnah seperti Puasa Ayyamul Bidh, Asyura, dan Arafah yang harus diketahui umat muslim, baca di sini.

Kalender Puasa Sunnah 2026 untuk Panduan Ibadah
ilustrasi Buka Puasa. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Puasa sunnah merupakan salah satu amalan yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad saw. Supaya bisa melaksanakan puasa sunnah sesuai kalender, umat Islam harus mengetahui jadwal serta tanggal puasa sunnah tahun 2026 mendatang.

Secara bahasa, puasa atau “ṣaum” (الصَّوْم) berarti menahan. Sedangkan menurut istilah syariat, puasa adalah menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga terbenam matahari, dengan niat tertentu.

Meski tidak bersifat wajib, puasa sunnah merupakan ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam dan memiliki kedudukan tinggi di sisi Allah Swt. Karena hal itu, umat Islam sebaiknya mengingat jadwal puasa sunnah agar tidak terlewat.

Macam-macam Puasa Sunnah Tahunan dalam Agama Islam

Puasa sunnah adalah puasa yang jika dikerjakan akan mendapat pahala, dan tidak berdosa jika ditinggalkan. Melaksanakan puasa sunnah memiliki banyak keutamaan, mulai dari menghapus dosa, meningkatkan takwa, dan mendekatkan diri pada Allah Swt.

Lantas, apa saja puasa sunnah yang bisa diamalkan oleh umat Muslim?

Puasa Senin dan Kamis

Puasa Senin dan Kamis merupakan salah satu ibadah yang dianjurkan oleh Rasulullah saw. atau sunnah muakkad. Selain mengikuti sunnah Nabi, puasa ini melatih kedisiplinan dan menjaga kebersihan hati, karena dua hari tersebut merupakan waktu diangkatnya amal manusia ke langit.

Keutamaan Puasa Senin dan Kamis disampaikan oleh Abu Hurairah yang berbunyi:

"Amal perbuatan manusia diperlihatkan pada hari Senin dan Kamis, maka aku ingin amalanku diperlihatkan dalam keadaan aku sedang berpuasa." (HR. Tirmidzi dan Muslim)

Puasa Ayyamul Bidh (Hari-hari Putih)

Puasa Ayyamul Bidh merupakan puasa yang dilaksanakan setiap tanggal 13, 14, dan 15 bulan Hijriah, ketika bulan purnama bersinar terang. Disebut Ayyamul Bidh (“hari-hari putih”) karena malamnya diterangi cahaya bulan penuh.

“Berpuasalah tiga hari setiap bulan, karena itu sebanding dengan berpuasa sepanjang tahun.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Puasa Enam Hari di Bulan Syawal

Puasa enam hari di bulan Syawal merupakan puasa yang dilakukan setelah Ramadhan, mulai dari 2 Syawal hingga akhir bulan Syawal (boleh tidak berurutan). Pahalanya sangat besar, seolah-olah berpuasa selama setahun penuh.

“Barang siapa berpuasa Ramadhan kemudian diikuti dengan enam hari di bulan Syawal, maka seakan-akan ia berpuasa sepanjang tahun.” (HR. Muslim)

Puasa Arafah

Puasa Arafah adalah puasa yang dilaksanakan pada 9 Dzulhijjah, bagi yang tidak sedang berhaji. Puasa ini sangat dianjurkan karena pahalanya besar dan waktunya bertepatan dengan puncak ibadah haji di Padang Arafah.

“Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” (HR. Muslim)

Puasa Asyura dan Tasu'a

Puasa Asyura dilakukan pada tanggal 10 Muharram, disunnahkan juga untuk menambah satu hari sebelumnya (9 Muharram) atau sesudahnya (11 Muharram) agar berbeda dari kebiasaan orang Yahudi.

“Puasa pada hari Asyura (10 Muharram) akan menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim)

Puasa Sya’ban

Dilakukan pada bulan Sya’ban, terutama pada paruh pertama. Puasa ini merupakan bentuk persiapan ruhani menjelang Ramadhan.

“Aku tidak pernah melihat Rasulullah saw. berpuasa sebulan penuh kecuali bulan Ramadhan, dan aku tidak pernah melihat beliau berpuasa lebih banyak daripada di bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Puasa di Bulan Muharram (selain Asyura)

Selain hari Asyura, disunnahkan juga memperbanyak puasa pada hari-hari lain di bulan Muharram karena bulan ini termasuk salah satu bulan yang dimuliakan (asyhurul hurum).

“Sebaik-baik puasa setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, yaitu Muharram.” (HR. Muslim)

Puasa di Bulan Sya’ban, Rajab, Dzulqa'dah, dan Dzulhijjah (Bulan Haram)

Keempat bulan haram (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab) adalah waktu yang dimuliakan Allah. Berpuasa di bulan-bulan ini termasuk amal yang sangat dianjurkan, karena nilai kebaikannya dilipatgandakan.

"Berpuasalah pada (sebagian) bulan haram, lalu tinggalkanlah. Berpuasalah pada (sebagian) bulan haram, lalu tinggalkanlah. Dan berpuasalah pada (sebagian) bulan haram, lalu tinggalkanlah." (HR Nasai, Ahmad, dan Ibnu Khuzaimah).

Puasa pada Pertengahan Sya’ban (Nisfu Sya’ban)

Dilakukan pada tanggal 15 Sya’ban. Meskipun hadis-hadis tentang keutamaannya berbeda tingkat kekuatannya, banyak ulama menganjurkan berpuasa pada hari tersebut sebagai bentuk ibadah sunnah.

"Pada malam Nisfu Sya'ban, Allah mengampuni dosa-dosa hamba-Nya yang bertobat kecuali dosa syirik." (HR. Tirmidzi).

Puasa Daud (Puasa Selang-Seling)

Puasa Daud merupakan puasa yang dilakukan selang-seling, sehari puasa dan sehari tidak. Ini adalah puasa sunnah yang paling utama, karena melatih keseimbangan antara ibadah dan kebutuhan jasmani.

"Puasa yang paling disukai Allah adalah puasa Nabi Daud: beliau berpuasa sehari dan berbuka sehari." (HR. Bukhari dan Muslim).

Kalender Puasa Sunnah 2026

Sebagai umat Islam, sudah sewajibnya kita menyambut puasa sunnah dengan semangat. Terlebih jika amalan tersebut adalah sunnah muakkad atau ibadah yang dianjurkan oleh Rasulullah saw. karena bernilai pahala besar.

Untuk mempermudah umat Islam dalam melaksanakan puasa sunnah, Anda bisa mengakses link kalender puasa sunnah 2026 dengan klik tautan di bawah ini:

Link Kalender Puasa Sunnah 2026 1

Link Kalender Puasa Sunnah 2026 2

Panduan Puasa Sunnah Senin dan Kamis

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh umat Islam sebelum melaksanakan puasa Senin dan Kamis supaya ibadah yang dilaksanakan mendapat pahala, seperti:

1. Niat

Bacaan niat puasa Senin Kamis sudah dijelaskan di atas. Hal yang paling penting dalam beribadah adalah niatnya, karena niat merupakan keyakinan hati seseorang untuk melaksanakan ibadah. Berikut adalah bacaan puasa Senin dan Kamis:

Puasa Senin

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma yaumil itsnaini lillâhi ta'ala.

Artinya: "Aku berniat puasa sunah hari Senin karena Allah ta'ala."

Puasa Kamis

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الخَمِيْسِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma yaumil khamisi lillahi ta'ala.

Artinya: "Aku berniat puasa sunah hari Kamis karena Allah ta'ala."

2. Sahur

Setelah berniat di malam hari, dilanjutkan dengan sahur sebelum waktu imsak. Sahur tidak hanya sebagai persiapan fisik untuk berpuasa, tetapi juga dianggap sebagai ibadah yang berpahala.

تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِى السَّحُورِ بَرَكَةً

Artinya: "Makan sahurlah kalian karena dalam sahur terdapat keberkahan." (HR. Bukhari no. 1923 dan Muslim no. 1095).

3. Berpuasa

Selama berpuasa, tidak hanya menahan haus dan lapar, tetapi juga menjaga diri dari hal-hal yang bisa mengurangi pahala puasa, seperti berbicara kotor.

4. Menyegerakan Berbuka

Ketika azan Magrib berkumandang, disunnahkan untuk segera berbuka. Berbuka puasa sebaiknya dimulai dengan yang manis, seperti kurma.

قَا َل َ م َّ ْي ِه َو َسل َّى َّللاُ َعلَ َصل َّن َرسُو َل ََّّللاِ َ ْط َر أ ِف ْ ُوا ال : "َل يَ َزا ُل النَّا ُس بِ َخْي ٍر َما َع َّجل

Artinya: "Manusia senantiasa dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka (puasa)." (HR. Imam Bukhari).

Pembaca yang ingin mengakses artikel tentang kalender dapat klik tautan yang ada di bawah ini:

Link Artikel tentang Kalender

Baca juga artikel terkait KALENDER atau tulisan lainnya dari Wisnu Amri Hidayat

tirto.id - Edusains
Penulis: Wisnu Amri Hidayat
Editor: Beni Jo