tirto.id - Sejumlah pabrik semen nasional di Indonesia terpaksa berhenti beroperasi karena kelebihan produksi dan tak laku di pasaran.
Hal tersebut dikatakan anggota DPR RI terpilih 2019-2024 Andre Rosiade saat mendampingi Federasi Serikat Pekerja Semen se-Indonesia memberikan berkas ke kantor Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) siang ini untuk melaporkan predatory pricing alias persaingan usaha tak sehat yang dilakukan perusahaan BUMN milik Cina CONCH yang beroperasi di Indonesia.
"Semen Padang dari lima pabrik yang jalan satu maksimal dua pabriknya karena semen enggak laku, ini Indosemen dari delapan yang jalan tiga pabrik lima setop karena semen enggak laku. Jadi utilitas seluruh pabrik semen se-Indonesia gara-gara semen Tiongkok," kata Andre di Gedung Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Jakarta Pusat, Senin (26/8/2019).
"Ini [penyerapan pasar] hanya 65 persen itu yang terjadi jadi kondisi semen kita industri semen kita sudah di pinggir jurang jangan sampai KPPU atau pemerintah Jokowi itu menyelamatkan setelah masuk jurang seperti industri baja," tambahnya.
Ia mengatakan, penjualan semen milik Cina jauh lebih murah dibandingkan semen yang diproduksi di dalam negeri. Hal ini yang membuat banyak pabrik semen nasional tidak menggenjot produksi, karena semen hasil produksinya tak laku di pasaran.
Ia mendapatkan informasi tersebut dari serikat federasi Semen Padang. Jika permasalahan ini tidak diselesaikan, ia mengatakan akan terjadi PHK massal di seluruh pabrik semen se-Indonesia.
"Kalau ini akan terjadi, PHK massal di seluruh pabrik semen se-Indonesia. Ternyata di Semen Padang sendiri sudah ditawarkan golden shake hand oleh manajemen kepada pekerja dan diprediksi akan terjadi PHK massal di 2020 di semen padang maupun pabrik-pabrik lain," kata dia.
Beberapa langkah pun sudah dilakukan, Andre mengatakan, seperti pengajuan pelaporan ke KPPU dan memberikan surat kepada Kepala Staf Presiden, Moeldoko pada beberapa pekan lalu.
Ia menuntut Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita untuk menghentikan impor tinker yang menjadi bahan baku semen dan meminta Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto untuk menghentikan pembangunan pabrik semen baru, karena pabrik yang ada saat ini pun berhenti beroperasi karena sudah over supply.
"Kami minta pemerintah Jokowi melakukan dua hal pertama memerintahkan Menteri Perdagangan Enggartiarto Lukita mencabut Permendag 7 Tahun 2018, Permendag 7 Tahun 2018 itu adalah permen mengenai izin impor semen dan tinker. Pertanyaannya, kita untuk apa sih impor, semen dan tinker kita ini surplus semen 35 juta ton per tahun untuk apa lagi, impor ini untuk kepentingan siapa, Indonesia atau Cina," kata dia.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Maya Saputri