Menuju konten utama

Kalah Gugatan di WTO, Indonesia Negosiasi Lanjutan dengan Brasil

Kalah gugatan di WTO dari Brasil, Indonesia harus rela membuka keran impor ayam dengan kuota besar.

Kalah Gugatan di WTO, Indonesia Negosiasi Lanjutan dengan Brasil
Peternak memberi makan ayam broiler di Desa Gilangharjo, Pandak, Bantul, DI Yogyakarta, Kamis (27/6/2019). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/wsj.

tirto.id - Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag Iman Pambagyo mengklaim pemerintah Indonesia tengah melakukan negosiasi lanjutan usai kalah menghadapi gugatan Brasil di sidang World Trade Organization (WTO).

"Kami masih konsultasi dengan Brasil karena itu sudah memasuki tahap compliance report. Brasil masih melihat Indonesia belum memenuhi 1-2 isu, kami settled already, dan apa yang kami lakukan sudah itu membuat kita justified di WTO, cuma untuk membuktikannya harus masuk ke pembahasan lanjutan dan ini harus disepkati dulu parameternya untuk melihat compliance tadi," kata dia dalam diskusi 'New Normal dalam Perdagangan Internasional,' Jumat (6/11/2020).

Dampak dari kalahnya Indonesia, pemerintah harus rela membuka keran impor ayam dengan kuota besar. Mengenai kondisi tersebut, Iman menjelaskan, peternak ayam di dalam negeri tidak usah khawatir karena impor akan tersedia jika permintaan dari masyarakat ada.

"Tapi kalau banjir gak banjir [ayam impor] dan ini berlaku untuk ayam dan yang lain-lain, sebetulnya kan terserah pada kita ya. Kalau kita lebih membeli produk Indonesia atau itu [ayam impor] dan memang bisa dipastikan itu ayam [impor] gak bisa datang sendiri ke Indonesia naik pesawat sendiri dan turun Bandara Soekarno Hatta. Ayam-ayam itu datang ke berbagai rumah. Pasti ada yang beli dan pasti ada yang pesan di Indonesia," kata dia.

Ia mengklaim, peternak di dalam negeri akan baik-baik saja selama tetap menjaga kualitas. "Ini soal doing competitivenes sehingga kita bisa bersaing di pasar kita sendiri," kata dia.

Ada pula cara lain, kata dia, salah satunya mengolah ayam Indonesia untuk berbagai kebutuhan. Misalnya untuk kebutuhan konsumsi masyarakat Indonesia yang tengah melakukan haji dan umrah.

"For sure Indoensia harus jaga betul dan tingkatkan betul competitiveness, dan kuncinya jadi deregulasi itu harus diajaga," kata dia.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Tirto dari Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) sekitar 14 negara sudah siap mengekspor daging ayam ke Indonesia sebagai buntut kekalahan pemerintah menghadapi gugatan Brasil di sidang World Trade Organization (WTO).

Akibatnya, peternak ayam dalam negeri khawatir bukan main karena keran impor akan membuat pasokan daging semakin berlebih dan memukul harga jual di pasaran.

Baca juga artikel terkait IMPOR AYAM atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Abdul Aziz