Menuju konten utama

Jusuf Kalla: Saya Belum Melihat Gelombang PHK Besar

Jusuf Kalla belum melihat terjadinya potensi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akibat ancaman resesi di 2023 ini.

Jusuf Kalla: Saya Belum Melihat Gelombang PHK Besar
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla menjadi pembicara saat Halaqah Satu Abad NU di DPP PKB, Jakarta, Kamis (2/12/2021). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.

tirto.id - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, belum melihat terjadinya potensi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akibat ancaman resesi di 2023 ini. Bagi pria yang akrab dengan panggilan JK itu, meski potensi ada tapi bukan berarti bisa dikatakan massal.

"Saya belum melihat gelombang PHK yang besar," ujar JK yang ditemui usai menghadiri kegiatan Dies Natalis ke 25 Universitas Paramadina di Kampus Universitas Paramadina, Jalan Gatot Subroto, di Jakarta, Selasa (10/1/2022).

Sebaliknya, JK menuturkan, baru saja berbicara dengan sejumlah pelaku industri garmen di Indonesia. Dalam perbincangaan tersebut, ada yang justru kekurangan buruh atau tenaga kerja.

"Lima perusahaan garmennya di Jawa kekurangan buruh sehingga harus didatangkan dari Sumatera, Batam dan daerah lainnya," ujar JK lagi.

Pendiri Kalla Group itu juga menyadari adanya keluhan dan kekhawatiran dari sejumlah pengusaha. Namun itu umumnya terlihat dari sejumlah perusahaan-perusahaan baru yang bergerak di sektor digital dan e-commerce.

"Itu karena orang-orang kembali ke toko, mall untuk melihat kembali barang yang diinginkan. Usaha itu di masa-masa COVID-19 kan maju pesat," katanya.

"Tapi dibidang-bidang lain saya belum melihat suatu ancaman PHK yag massal. Jadi jangan semua dikatakan massal, di mana massalnya, sektor apa," imbuhnya.

Sebelumnya, Restoran makanan cepat saji raksasa McDonald's di Amerika Serikat (AS) berencana memangkas beberapa karyawanya pada April 2023 mendatang. Kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) itu sampaikan CEO McDonald's, Chris Kempczinski melalui pesan memo kantornya pada Jumat (6/1/2023) waktu setempat.

“Kami akan mengevaluasi peran dan tingkat kepegawaian di beberapa bagian organisasi dan akan ada diskusi dan keputusan yang sulit di masa mendatang,” kata Kempszinski dikutip dari CNN, Selasa (10/1/2023).

Dia menuturkan pengurangan karyawan akan membantu perusahaan bergerak lebih cepat sebagai sebuah organisasi. Sekaligus mengurangi biaya global dan membebaskan sumber daya untuk berinvestasi dalam pertumbuhan.

McDonald's sendiri telah menjadi bintang selama pandemi. Orang-orang memesan lebih banyak makanan untuk dibawa pulang dari perusahaan selama masa-masa awal COVID-19 yang membuat penjualan melonjak selama setahun terakhir.

"Namun karena inflasi, membuat pengunjung restoran mencari opsi yang lebih murah," imbuhnya.

Baca juga artikel terkait PHK MASSAL atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang