tirto.id - KM Sinar Bangun tenggelam sekitar satu mil dari dermaga Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, pada 18 Juni lalu pukul 17.30 WIB. Hingga saat ini, masih banyak penumpang kapal kayu itu yang hilang dan belum ditemukan.
Berdasarkan catatan tim gabungan, jumlah penumpang sementara KM Sinar Bangun yang tenggelam di perairan Danau Toba sebanyak 206 orang.
Kepala Kantor SAR Medan Budiawan di posko terpadu di Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Kamis, mengatakan pihaknya berupaya mengecek data yang disampaikan, termasuk ke Polres Simalungun.
Dari kroscek tersebut, diperkirakan jumlah penumpang KM Sinar Bangun yang belum ditemukan sebanyak 184 orang.
Sedangkan penumpang yang berhasil ditemukan berjumlah 22 orang yang terdiri dari 19 penumpang selamat dan tiga orang meninggal dunia.
"Jadi, jumlahnya diperkirakan 206 orang," kata dia pada Kamis (21/6/2018), seperti dilansir Antara.
Sejak Kamis pagi, pihaknya telah mengerahkan personel untuk melakukan pencarian, termasuk mengerahkan tim yang melakukan penyelaman.
Kapolres Simalungun AKBP M Liberty Panjaitan mengatakan, jumlah penumpang KM Sinar Bangun bersifat fluktuatif.
Berdasarkan investigasi yang dilakukan, banyak penumpang yang naik KM Sinar Bangun secara serabutan sehingga tidak terdata.
Kapal KM Sinar Bangun berangkat dari Dermaga Simanindo, Kabupaten Samosir menuju Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun.
Berdasarkan laporan yang diterima, sebelum tiba di Dermaga Tigaras, tiba-tiba KM Sinar Bangun mengalami oleng akibat pengaruh cuaca buruk angin kencang dan ombak cukup besar.
"Kapal penumpang tersebut, akhirnya tenggelam. Penumpang pun mengalami kepanikan dan banyak yang melompat ke perairan Danau Toba," ujar AKBP MP Nainggolan pada 18 Juni.
Editor: Yuliana Ratnasari