Menuju konten utama

Jumlah Orang Miskin di Indonesia per Maret 2024 25,2 Juta Orang

BPS sebut tingkat kemiskinan ini lebih rendah dibanding Maret 2023 yang mencapai 25,90 juta penduduk atau sekitar 9,36 persen.

Jumlah Orang Miskin di Indonesia per Maret 2024 25,2 Juta Orang
Warga beraktivitas di kawasan Ancol, Jakarta, Selasa (5/11/2019). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/ama.

tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, sampai Maret 2024 jumlah penduduk miskin di Indonesia masih sebanyak 25,22 juta orang, atau 9,03 persen dari total penduduk Indonesia yaitu 279 juta jiwa. Plt. Sekretaris Utama BPS, Imam Machdi, bilang tingkat kemiskinan ini lebih rendah dibanding Maret 2023 yang mencapai 25,90 juta penduduk atau sekitar 9,36 persen.

“Tingkat kemiskinan pada Maret 2024 ini mengalami penurunan atau lebih rendah dibandingkan Maret 2023, yaitu persentase penduduk miskin turun 0,33 persen, jumlah penduduk miskin turun sebanyak 0,68 juta orang. Setelah sempat meningkat pada masa pandemi sebelumnya, tingkat kemiskinan terus menurun,” kata dia, dalam Rilis BPS, di Jakarta, Senin (1/7/2024).

Sebagai Informasi, pada Maret dan September 2019, jumlah penduduk miskin tercatat sebanyak 25,14 juta dan 24,79 juta. Angka itu kemudian naik menjadi 26,42 juta di awal pandemi Covid-19 atau di Maret 2020 dan kembali menanjak menjadi 27,54 juta orang pada September 2020.

Seiring dengan turunnya jumlah penduduk miskin, indeks keparahan kemiskinan juga tercatat mengalami penurunan sebesar 0,030 poin dibanding Maret 2023, menjadi 0,347. Pun dengan indeks kedalaman kemiskinan yang juga menunjukkan penurunan dari 1,528 di Maret 2023 menjadi 1,461 di Maret 2024.

“Penurunan indeks kedalaman dan keparahan kemiskinan terjadi baik di perkotaan maupun di pedesaan. Meskipun demikian, sama seperti tingkat kemiskinan, indeks kedalaman dan keparahan kemiskinan di perkotaan masih lebih tinggi daripada kondisi sebelum pandemi yaitu di September 2019,” imbuh dia.

Dalam paparan yang disampaikan Imam, indeks keparahan kemiskinan di tingkat kota pada Maret 2024 tercatat sebesar 0,252 dan di tingkat kota sebesar 0,483. Sedangkan indeks kedalaman kemiskinan pada periode yang sama di tingkat kota tercatat 1,095 dan 1,983 di pedesaan.

Sementara itu, disparitas kemiskinan antara wilayah perkotaan dan pedesaan masih cukup besar, terlihat dari jumlah penduduk miskin di tingkat kota yang sebesar 7,09 juta dan di tingkat pedesaan sebesar 11,79 juta.

“Di sini dapat kita lihat dalam 10 tahun terakhir jumlah penduduk miskin berkurang sekitar 3,06 juta orang atau turun sekitar 2,22 persen poin. Secara rata-rata jumlah penduduk miskin berkurang sekitar 300 ribu orang per tahun. Penurunan kemiskinan terjadi di wilayah perdesaan dan perkotaan dengan laju penurunan di perdesaan lebih tinggi dibandingkan perkotaan,” jelas Imam.

Jika ditilik berdasarkan wilayah, penduduk miskin masih terkonsentrasi di Pulau Jawa dan Sumatera, dengan porsi jumlah penduduk miskin masing-masing sebesar 52,49 persen dan 22,01 persen dari total penduduk miskin. Sebaliknya, penurunan tingkat kemiskinan terbesar terjadi di Bali dan Nusa Tenggara, yaitu sebesar 0,57 persen dari 13,29 persen pada Maret 2023 menjadi 12,72 persen pada Maret 2024.

“Jika kita bandingkan dengan tingkat kemiskinan nasional, pada Maret 2024 terdapat sebanyak 20 provinsi memiliki tingkat kemiskinan di atas angka nasional, sementara sisanya sebanyak 18 provinsi berada di bawah angka nasional,” lanjut dia.

Baca juga artikel terkait BPS atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Abdul Aziz