tirto.id - Presiden Jokowi menegaskan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 akan berfokus pada 6 sektor dengan fokus perhatian utama pada masalah penanganan COVID maupun isu kesehatan.
Hal itu dilakukan agar APBN 2022 bisa mendorong kebangkitan ekonomi nasional dan reformasi struktural di masa depan.
"Kita akan fokus pada 6 kebijakan utama. Yang pertama, melanjutkan pengendalian COVID-19 dengan tetap memprioritaskan sektor kesehatan," kata Jokowi saat memberikan sambutan penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa tahun 2022 di Istana Negara, Jakarta, Senin (29/11/2021).
Kedua, pemerintah akan memfokuskan APBN untuk menjaga keberlangsungan program perlindungan sosial bagi masyarakat kurang mampu dan rentan.
Ketiga, pemerintah akan fokus pada peningkatan SDM yang unggul. Keempat, pemerintah akan menggunakan APBN untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur dan peningkatan kemampuan adaptasi teknologi.
Kelima adalah penguatan desentralisasi fiskal demi peningkatan dan pemerataan kesejahteraan daerah. Terakhir, menggunakan APBN untuk melanjutkan reformasi penganggaran dengan pendekatan zero based budgeting agar belanja lebih efisien.
Dari keenam target tersebut, Jokowi menekankan bahwa pandemi COVID-19 masih mengganggu dunia sehingga penguatan kesehatan dan ekonomi menjadi kunci.
"Sekali lagi, di tahun 2022 kita harus mempersiapkan diri menghadapi risiko pandemi COVID-19 yang masih membayangi dunia dan negara kita Indonesia. Ketidakpastian di bidang kesehatan dan perekonomian harus menjadi basis kita dalam membuat perencanaan dan melaksanakan program," tegas Jokowi.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri