Menuju konten utama

Jokowi Sebut Tak Mudah Negosiasi Divestasi Saham Freeport

“Inilah 3,5 tahun yang kita usahakan sangat alot, jangan dipikir mudah, dan begitu sangat intens sekali dalam 1,5 tahun ini,” kata Jokowi.

Jokowi Sebut Tak Mudah Negosiasi Divestasi Saham Freeport
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Presiden Timor Leste Francisco Guterres Lu Olo saat kunjungan kenegaraan di beranda Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis (28/6/2018). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari.

tirto.id - Presiden Joko Widodo menyatakan dirinya sudah menerima laporan bahwa PT Inalum (Persero) sepakat dengan PT Freeport Indonesia untuk meningkatkan kepemilikan saham. Jokowi menyebut, tidak mudah melakukan negosiasi dalam proses akuisisi saham Freeport yang selama ini berjalan sangat alot.

Hal tersebut diungkapkan Jokowi usai acara puncak peringatan Hari Koperasi Nasional ke-71 yang digelar di ICE, BSD, Tangerang, Kamis (12/7/2018). “Inilah 3,5 tahun yang kita usahakan sangat alot, jangan dipikir mudah, dan begitu sangat intens sekali dalam 1,5 tahun ini,” kata Jokowi.

Jokowi mengatakan, dalam beberapa waktu terakhir negosiasi tersebut terus berjalan dan dikerjakan tanpa publikasi besar-besaran.

Hal tersebut dilakukan lantaran menyangkut negosiasi yang amat tidak mudah. “Memang yang kami kerjakan ini dilakukan secara diam-diam, karena ini menyangkut negosiasi yang tidak mudah,” kata Jokowi menjelaskan.

Untuk itu, Jokowi mengapresiasi ketika mendapatkan laporan bahwa holding industri pertambangan Inalum telah berhasil mencapai kesepakatan awal dengan Freeport.

“Pengolahan untuk meningkatkan kepemilikan kita menjadi 51 persen, dari yang sebelumnya 9,36 persen. Alhamdulillah,” kata dia.

Freeport Indonesia sampai sejauh ini telah mengelola tambang emas di Papua selama hampir 50 tahun dengan porsi kepemilikan saham mayoritas.

"Nilainya nanti teknis oleh Menteri BUMN, Menkeu, dan Menteri ESDM. Juga valuasinya makan waktu panjang,” kata Jokowi terkait hal-hal teknis soal kesepakatan divestasi saham 51 persen tersebut.

Presiden Jokowi menegaskan, akuisisi Freeport merupakan sebuah lompatan yang diharapkan nantinya berdampak positif bagi Indonesia secara lebih luas dari sisi pendapatan, pajak, royalti, dividen, hingga retribusi sehingga nilai tambah komoditas tambang bisa dinikmati seluruh masyarakat.

“Kepentingan nasional harus dinomorsatukan termasuk teknis pembagian,” kata Jokowi.

Kesepakatan terkait Freeport, kata Jokowi, saat ini sudah rampung. “Namanya sudah deal, nanti tanda tangan. Artinya kesepakatan sudah rampung. Teknis masih ada di menteri,” kata Jokowi sambil tersenyum dan bergegas mengakhiri wawancara dengan wartawan.

Selain Freeport, pemerintah Jokowi-JK juga telah mengakuisisi 100 persen Blok Mahakam dan menyerahkan pengelolaannya kepada Pertamina.

Baca juga artikel terkait DIVESTASI FREEPORT

tirto.id - Ekonomi
Sumber: antara
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Abdul Aziz