tirto.id - Divestasi saham 51 persen PT Freeport Indonesia (PT FI) sudah ditargetkan oleh Presiden Joko Widodo rampung pada April lalu. Namun, sampai saat ini target itu belum terpenuhi sebab Freeport ingin proses divestasi rampung berbarengan dengan penuntasan tiga persoalan lainnya.
Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) Budi Gunadi Sadikin menyebutkan tiga persoalan yang masih alot pembahasannya itu.
Pertama ialah proses perpanjangan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) Freeport yang belum selesai. Kedua, pembangunan fasilitas pemurnian hasil tambang (smelter) Freeport yang belum juga selesai. Ketiga, stabilitas investasi yang meliputi royalti dan pajak.
"Permintaan Freeport adalah keempatnya harus selesai berbarengan. Jadi, kalau ditanya ini kenapa, ya karena semuanya belum selesai. Masih harus diselesaikan secara terintegrasi," kata Budi di Plaza Mandiri Jakarta, pada Minggu (20/5/2018).
Budi mengatakan Inalum, sebagai induk Holding BUMN Tambang, berperan sebatas dalam proses divestasi saham Freeport.
"Jadi, yang Inalum ikut hanya yang divestasi. Aku hanya berhak bicara yang ada kaitannya dengan Inalum," ujar dia.
Budi mengklaim sebenarnya, sejak minggu lalu, sudah ada perkembangan signifikan dalam proses divestasi saham Freeport. "Jadi, kami tinggal bereskan beberapa hal minor," ujar dia.
Namun, Budi tidak memerinci sejumlah hal terkait dengan proses divestasi saham Freeport yang belum terselesaikan tersebut. Sebab, ada perjanjian untuk tidak mempublikasikannya kepada publik.
"Itu aku enggak boleh ngomong. Cuma bisa bilang sudah ada kemajuan signifikan terkait divestasi," kata dia.
Budi berharap, pada Juni 2018 mendatang, seluruh proses akuisisi saham Freeport Indonesia bisa diselesaikan.
"Memang masih harus ada koordinasi. Doakan biar cepat jadi," ujarnya.
Pada Jumat (11/5/2018) lalu, CEO Freeport-McMoran Richard Adkerson hanya berkomentar singkat saat menyambangi Kementerian ESDM. Kehadiran dia saat itu untuk mengikuti Rapat Umum Pemegang saham PT Freeport Indonesia.
"Ketemu kan, kami sama-sama pemegang saham. Ya kami ngobrol sebagai pemegang saham. Masa depan PT FI seperti apa," kata Richard.
Penulis: Shintaloka Pradita Sicca
Editor: Addi M Idhom