Menuju konten utama

Pemerintah Evaluasi Freeport Imbas Kebakaran Smelter di Gresik

Pemerintah akan mengevaluasi rencana PT Freeport Indonesia meningkatkan kapasitas operasi imbas kebakaran smelter di Gresik.

Pemerintah Evaluasi Freeport Imbas Kebakaran Smelter di Gresik
Kebakaran smelter asam sulfat PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur, Senin (14/10/24) pukul 17.45 WIB. ANTARA/istimewa

tirto.id - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, bakal mengusut penyebab kebakaran fasilitas pemurnian atau smelter PT Freeport Indonesia yang berada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur.

Pada saat yang sama, dia juga akan melakukan evaluasi dampak yang mungkin ditimbulkan dari kecelakaan itu terhadap kapasitas operasional perusahaan.

“Kami juga akan evaluasi dampak terhadap rencana kalau mereka mau tingkatkan kapasitas operasi, kata Rosan, di Gedung BKPM, Jakarta, Selasa (15/10/2024).

Sementara itu, mantan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia itu memastikan, sebagai pihak yang bertanggungjawab, Freeport Indonesia jelas akan melakukan asesmen terhadap kerusakan dan penyebab kebakaran di fasilitas pemisahan gas bersih mereka.

Menurutnya, penilaian dan evaluasi menyeluruh juga penting dilakukan untuk memitigasi agar kecelakaan serupa tak terulang kembali.

Tak hanya kepada perusahaan dengan kode saham PTFI itu, evaluasi dan asesmen juga bakal dilakukannya terhadap seluruh perusahaan yang memiliki smelter sebagai fasilitas pemurnian hasil mineral.

Namun, untuk melakukan evaluasi dan asesmen, diperlukan sinergi antara perusahaan dan pemerintah sebagai pemegang kepentingan.

“Kita harus saling bersinergi untuk melihat ke depannya, bagaimana hal ini bisa kita bih antisipasi lebih baik. Asesmen secara menyeluruh akan kita lakukan bersama-sama dengan pemegang kepentingan,” jelas Rosan.

Tidak hanya itu, untuk memastikan investasi di sektor hilirisasi hasil tambang dan mineral, dia juga harus memastikan operasional perusahaan berjalan dengan aman, tanpa ada kecelakaan apalagi sampai menimbulkan korban.

“Tentunya keselamatan jadi concern kita nomor satu. Selalu jadi concern kita nomor satu, baik dari masa dia (perusahaan) berkonstruksi sampai dia jadi, kemudian jalan (produksi),” jelas Rosan.

Sementara itu, diberitakan sebelumnya, kebakaran telah terjadi di fasilitas pemisahan gas bersih milik Freeport Indonesia yang berada di KEK Gresik pada Senin (14/10/2024) sore pukul 17.45 WIB. Kabar ini pun dikonfirmasi oleh VP Corporate Communications PT Freeport Indonesia, Katri Krisnati.

Beruntung, kebakaran tersebut dapat segera dipadamkan pada malam harinya. Lebih penting, tak ada pegawai yang terluka dalam kecelakaan tersebut.

“Seluruh karyawan telah dipastikan aman dan tidak ada cedera yang dilaporkan. Keselamatan karyawan tetap menjadi prioritas utama kami,” ujarnya kepada Tirto, Selasa (15/10/2024).

Baca juga artikel terkait LEDAKAN SMELTER atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Bisnis
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Bayu Septianto