tirto.id - Presiden Joko Widodo buka suara menanggapi kasus dugaan penembakan oleh kelompok bersenjata di Kabupaten Nduga, Papua, pada Minggu (2/12/2018). Jokowi mengaku telah menerima informasi soal kejadian tersebut.
"Saya sudah tahu kejadiannya di Kabupaten Nduga. Ini kabupaten yang dulu warnanya [masuk zona] merah. Saya pernah ke sana," kata Jokowi di Hotel Bidakara Jakarta, Selasa (4/12/2018).
Kendati begitu, Jokowi tak mau buru-buru mengambil sikap. Jokowi juga menyatakan telah memberi perintah kepada Panglima TNI dan Kapolri untuk mengecek kebenaran kabar penyerangan tersebut.
"Karena ini masih simpang siur, ini masih perlu konfirmasi dulu kesana apakah betul kejadiannya seperti itu," kata Jokowi.
Dia mengakui pembangunan infrastruktur di Papua sering terkendala masalah medan dan persoalan keamanan. Meski begitu ia menyatakan pemerintah “tidak takut”.
"Kita juga tidak takut dengan hal yang seperti itu," ujar Jokowi.
Pada Minggu (2/12/2018), dilaporkan ada pembunuhan puluhan karyawan PT Istaka Karya yang sedang melakukan pengerjaan pembangunan jembatan Distrik Yall. Belum dapat dipastikan penyebab puluhan pekerja proyek tersebut tewas.
Kapolda Papua Irjen Polisi Martuani Sormin di Jayapura mengatakan, pengerahan aparat keamanan untuk menyelidiki dugaan pembunuhan ini sudah dilakukan sejak Senin (3/12/2018).
Namun, menurut Martuani, jalan menuju lokasi dihalangi dengan dengan batang pohon, sehingga tim yang dikerahkan ke lokasi sempat kembali ke Wamena. Kepolisian kembali mengerahkan tim ke lokasi penyerangan pada Selasa (4/12/2018) pagi.
Penulis: Mohammad Bernie
Editor: Addi M Idhom