tirto.id - Presiden Joko Widodo mengkhawatirkan kondisi harga minyak setelah wafatnya Presiden Iran, Ebrahim Raisi, dalam insiden kecelakaan helikopter.
"Kita harapkan tidak berdampak kepada ekonomi global, utamanya yang berkaitan dengan harga minyak," kata Jokowi dalam kunjungan kerja di Sumatra Barat, Selasa (21/5/2024).
Menurut Jokowi, Indonesia patut khawatir terhadap kenaikan harga minyak karena akan berimbas pada harga barang dan inflasi nilai mata uang.
"Karena kalau sudah harga minyak naik, berdampak dari peristiwa, itu akan berdampak kemana-mana, ke kenaikan harga barang dan lain-lain. Kita harapkan tidak ada dampak seperti itu," katanya.
Jokowi juga menyampaikan duka cita atas meninggalnya Ebrahim Raisi. Atas nama masyarakat Indonesia, Jokowi menyampaikan belasungkawa atas kematian Presiden Iran tersebut.
"Pemerintah dan masyarakat Indonesia menyatakan duka yang mendalam atas wafatnya Presiden Raisi,” ujar Jokowi.
Ebrahim Raisi meninggal dunia dalam kecelakaan helikopter di daerah pergunungan dekat perbatasan Azerbaijan pada Minggu (19/5/2024) waktu setempat.
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, telah mengonfirmasi bahwa Wakil Presiden Iran, Mohammad Mokhber, akan mengambil alih jabatan presiden sementara setelah meninggalnya Ebrahim Raisi.
Khamenei menjelaskan, selama menjadi presiden sementara, Mohammad Mokhber memiliki tugas untuk memilih presiden baru dalam kurun waktu maksimal 50 hari. Hal tersebut sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan oleh konstitusi Iran.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Irfan Teguh Pribadi