Menuju konten utama

Jokowi Dinilai Harus Bisa Manfaatkan Deklarasi Alumni Kampus

"Jika Jokowi-Maruf ingin memperkuat pemilih di kaum pelajar dengan menggunakan deklarasi, itu adalah strategi yang bagus," kata Muslimin.

Jokowi Dinilai Harus Bisa Manfaatkan Deklarasi Alumni Kampus
Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo menyampaikan pidato saat menghadiri deklarasi dukungan dari alumni SMA se-Jakarta di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (10/2/2019). Deklarasi tersebut untuk memenangkan pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo - Ma'ruf Amin pada Pemilu 2019. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nz.

tirto.id - Direktur Riset Charta Politica, Muslimin mengatakan kelemahan capres-cawapres 01, Jokowi-Ma'ruf terletak pada kurangnya pemilih kaum terpelajar. Seperti yang tercatat dalam rilis Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, pemilih Jokowi-Ma'ruf dari kaum terpelajar hanya 37,7 persen, sedangkan Prabowo-Sandi lebih unggul di angka 44,2 persen.

"Ya, artinya bisa dilihat dari situ [suara kaum terpelajar], karena memang kelemahan pemilih pak Jokowi di kelas-kelas tertentu. Tetapi kemudian jika Jokowi-Maruf ingin memperkuat pemilih di kaum pelajar dengan menggunakan deklarasi, itu adalah strategi yang bagus," ujarnya kepada Tirto, Senin (11/2/2019).

Namun Muslimin menilai, strategi tersebut harus diuji lebih lanjut. Pasalnya, Jokowi belum banyak mendapat dukungan secara penuh dari kalangan kelas menengah seperti kaum terpelajar dan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Bahkan lebih banyak yang mendukung Prabowo. Menurut dia, hal tersebut sudah dibuktikan pada Pilpres 2014 kemarin.

"Nah jadi memang pergeseran kelas menengah memang menjadi pertarungan, kalau memang kita lihat, kelas menengah ini yang menyumbang dari suara mengambang, dari suara-suara swing voters memang banyak di kalangan ini," ucap Muslimin.

Sehingga, ia pun menilai, beberapa deklarasi yang dilakukan para alumni Perguruan Tinggi dan sekolah sebagai strategi Jokowi agar bisa mengambil suara dari kaum terpelajar atau kelas menengah.

"Artinya memang strategi ini dilakukan karena lemah di situ. Artinya ingin mengambil suara di kalangan tersebut. Karena memang swing voters dari kalangan ini memang lebih tinggi dari yang lain," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Politik
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Alexander Haryanto