Menuju konten utama

Jokowi: 300 Juta Orang Lebih di Dunia Saat Ini Kelaparan Akut

Presiden Joko Widodo (Jokowi) membeberkan  terdapat 300 juta penduduk berada pada situasi kekurangan pangan akut dan kelaparan yang sudah mulai terjadi.

Jokowi: 300 Juta Orang Lebih di Dunia Saat Ini Kelaparan Akut
Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan pada Silaturahmi Nasional (Silatnas) Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD) di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Jumat (5/8/2022). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/rwa.

tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan adanya potensi bahaya krisis pangan yang melanda dunia. Dia membeberkan terdapat 300 juta penduduk di beberapa negara berada pada situasi kekurangan pangan akut dan kelaparan.

Jika tidak ada solusi untuk mengatasi hal tersebut, Jokowi meramalkan jumlah orang yang terdampak bisa bertambah mencapai 800 juta orang.

"300 juta lebih orang sekarang ini ada pada kekurangan pangan akut dan kelaparan di beberapa negara sudah mulai, mulai, mulai dan diperkirakan kalau ini tidak ada solusi ini bisa masuk ke 800 juta orang akan kekurangan pangan dan kelaparan," kata Jokowi dalam saluran YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (11/8/2022).

Terkait situasi tersebut, Mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta masyarakat untuk memanfaatkan lahan pekarangan di rumah tangga, menanam komoditas seperti cabai. Jokowi menjelaskan hal itu dilakukan agar mengantisipasi kondisi dunia yang sedang dilanda krisis pangan.

"Urusan cabai, urusan ini yang seharusnya rumah tangga-rumah tangga di desa itu bisa menanam itu, di polybag atau di pekarangannya sehingga tidak ada yang namanya kita ini kekurangan cabai atau harga cabai naik drastis," ungkapnya.

Lebih lanjut, Jokowi mendorong Kementerian Pertanian agar lahan-lahan yang tidak produktif ditanami berbagai komoditas pangan seperti kelapa genjah. Dia menjelaskan kelapa genjah bisa diolah menjadi bahan pangan seperti gula semut hingga minuman segar. Tidak cuma itu, dia juga menjelaskan kelapa genjah dapat dipanen dalam waktu 2 hingga 2,5 tahun.

"Kepala genjah yang nanti hasilnya 2 tahun, 2,5 tahun, setahun bisa produksi satu pohon bisa 180 buah yang itu bisa dibuat gula semut, bisa dibuat minyak kelapa, yang juga bisa dijual buahnya untuk minuman segar," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait ANCAMAN KRISIS PANGAN atau tulisan lainnya dari Intan Umbari Prihatin

tirto.id - Ekonomi
Penulis: Intan Umbari Prihatin
Editor: Anggun P Situmorang