tirto.id - Di tengah derasnya arus informasi digital, batas antara fakta dan berita bohong semakin kabur, dan kabar bohong jadi serupa kacang goreng di pasar malam: banyak dan laris manis. Dalam sebuah survei yang dilakukan bersama Tirto dan Jakpat, misalkan, diketahui bahwa sebagian besar responden (63%) menemukan berita hoax 1-3 kali sepanjang tiga bulan terakhir.
Di sinilah Jernih hadir sebagai upaya membangun simpul kolaboratif antara media dan kreator, agar kita tidak makin tersesat dalam pusaran hoaks.
Jernih, singkatan dari Jaringan Media dan Kreator Non Hoaks, adalah inisiatif kolaborasi yang digagas oleh Tirto.id. Program ini mengajak para kreator konten untuk terhubung langsung dengan tim redaksi dan riset Tirto. Tujuannya jelas: memperkuat produksi konten yang informatif, berbasis data, dan tentu saja, telah diverifikasi.
Kreator digital kini bukan lagi sekadar pelengkap ekosistem media, melainkan adalah aktor utama. Dengan gaya bertutur yang ringan, dekat, dan personal, kreator bisa menjangkau segmen audiens yang sebelumnya sulit dijangkau oleh media konvensional.
Namun di sisi lain, mereka juga berada dalam posisi rentan: tekanan algoritma, tuntutan engagement, dan kecepatan produksi konten seringkali membuat proses verifikasi jadi terabaikan. Alhasil, tak sedikit konten yang viral tapi tak akurat, bahkan menyesatkan.
Studi UNESCO menegaskan pentingnya pertukaran informasi antara media dan kreator dalam memerangi misinformasi. Sementara itu, riset dari Frontiers in Psychology (2023) menunjukkan bahwa audiens cenderung lebih percaya pada konten yang mencantumkan sumber kredibel, ketimbang opini personal yang tak berdasar.
Jernih menjawab kebutuhan ini dengan membangun jembatan antara newsroom dan ruang-ruang kreatif para kreator.
Skema Kolaborasi yang Praktis
Melalui Jernih, kreator bisa mengajukan permintaan data atau cek fakta secara langsung kepada Tirto. Permintaan ini diproses dalam waktu 3 hingga 24 jam oleh tim riset Tirto, dan hasilnya dikirim via email. Dengan begitu, kreator dapat memproduksi konten yang tak hanya menarik, tapi juga akurat.
Konten yang dihasilkan kreator akan dilengkapi branding #diverifikasiTirto sebagai penanda transparansi dan akurasi. Tirto juga berkomitmen untuk memprofilkan para kreator terlibat melalui artikel khusus di situs mereka.
Alur Kolaborasi: Dari Data ke Konten
Agar kolaborasi berjalan mulus, Tirto menyusun alur kerja yang efisien dan transparan. Flow project kolaborasi #diverifikasiTirto terdiri dari empat tahap utama:
1. Rikues Data
Kreator mengajukan permintaan data atau pemeriksaan fakta melalui formulir online yang disediakan Tirto.
2. Riset
Tim Tirto akan melakukan riset dan verifikasi atas topik yang diminta. Proses ini berlangsung antara 3 hingga 24 jam, tergantung kompleksitas materi.
3. Data Diterima Kreator
Hasil riset dikirimkan kepada kreator melalui email, lengkap dengan referensi dan penjelasan yang bisa dijadikan dasar pembuatan konten. Hasil juga bisa berbentuk artikel yang disusun khusus untuk dijadikan bahan referensi.
4. Kreator Posting Konten
Setelah menerima data, kreator memproduksi dan mempublikasikan konten dengan menyertakan brandingTirto.id dan tagar #diverifikasiTirto.
Dengan alur ini, proses kolaborasi jadi terstruktur, cepat, dan tetap menjaga kualitas informasi yang disampaikan ke publik.
Di sini, kreator bisa menjadi mitra Tirto.id dalam menyebarkan informasi yang kredibel dan bisa dipercaya. Kreator bisa membantu menjangkau segmen audiens baru bagi Tirto, membantu agar konten tersebar lebih luas dan jadi trending di media sosial, serta bisa membantu mendorong perubahan di masyarakat dengan lebih cepat.
Di sisi lain, kreator akan mendapat kepercayaan dari publik karena berita dan informasi yang disampaikan bisa dipercaya. Selain itu, kreator juga akan senantiasa mendapat dan membagikan informasi terbaru, karena Tirto.id akan selalu memberi pasokan informasi up-to-date, serta data terverifikasi.
Dari segi bisnis, kreator juga bisa berpeluang besar mendapatkan kerja sama dari jaringan brand dan klien Tirto.id.
Kekuatan Kredibilitas
Langkah ini bukan cuma soal idealisme jurnalisme. Di mata brand, kredibilitas adalah aset utama. Laporan State of Marketing Trends 2023–2024 dari HubSpot menyebutkan bahwa 87% brand mempertimbangkan reputasi dan kredibilitas kreator sebagai alasan utama memilih mereka.
Dengan konten yang tervalidasi, kreator jadi punya keunggulan kompetitif: mereka tak hanya menghibur atau menginformasikan, tapi juga dipercaya.
Data dari Vero dan YouGov bahkan menyebut bahwa 94% audiens mengakui bahwa influencer berperan besar dalam keputusan pembelian mereka. Tak heran jika lebih dari 30% bujet marketing brand kini dialihkan untuk kolaborasi dengan kreator, terutama mikro dan nano influencer.
Di balik semua statistik dan strategi ini, ada semangat yang lebih besar: membangun ruang digital yang lebih sehat. Jernih bukan sekadar proyek branding atau aktivasi. Ia adalah langkah nyata untuk membentuk ekosistem informasi yang lebih akuntabel.
Kolaborasi ini bukan bentuk kooptasi, apalagi akuisisi, melainkan koalisi. Kreator tetap bisa mempertahankan gaya personal mereka, sementara Tirto.idhadir sebagai mitra yang menyediakan data, referensi, dan validasi. Dengan demikian, kita bisa memperluas jangkauan informasi yang jernih tanpa mengorbankan kreativitas.
Dalam dunia yang makin bising dan keruh, kejernihan adalah kemewahan. Dan Jernih adalah upaya kolektif untuk mewujudkannya.
Kalau kamu adalah kreator yang lelah dengan kabar simpang siur, tapi tetap ingin jadi bagian dari percakapan digital yang sehat dan tetap bisa menjaring audience, mari bergabung ke Jernih, dan bersama kita ciptakan dunia digital yang lebih sehat.
Tertarik berkolaborasi? Kontak kami di kolaborasi@tirto.id.
Editor: Redaksi