Menuju konten utama

Jenazah Antasari Azhar Dimakamkan di San Diego Hills Karawang

Jimly Asshidiqie usai mengikuti salat jenazah mengenang almarhum Antasari Azhar sebagai pribadi yang taat aturan dan tegas dalam bekerja.

Jenazah Antasari Azhar Dimakamkan di San Diego Hills Karawang
Antasari Azhar. tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Jenazah mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2007-2009, Antasari Azhar, dimakamkan di Kawasan Pemakaman San Diago Hills Memorial Park di Telujambe, Karawang, Jawa Barat pada Sabtu (8/11/2025).

Dilansir dari Antara, sebelum dikebumikan, almarhum Antasari Azhar dilakukan proses salat jenazah di Masjid Asy Syariff, BSD, Kota Tangerang Selatan oleh keluarga dan kerabat terdekat.

Salah satunya yang hadir dalam salat jenazah itu yakni Ketua Komite Percepatan Reformasi Polri, Jimly Asshiddiqie, dan kuasa hukum Antasari Azhar, Boyamin Saiman.

Usai disalatkan kemudian jenazah pria kelahiran Pangkal Pinang 18 Maret 1953 itu langsung dibawa menuju San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat untuk dimakamkan.

Diketahui, mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Antasari Azhar meninggal dunia karena sakit. Hal tersebut dikemukakan oleh menantu almarhum, Ardiansyah.

Dia meninggal pada usia 72 tahun di rumahnya Komplek Perumahan Les Belles Mainsons E-10, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan. Almarhum tutup usia sekitar pukul 10.57 WIB.

"Tapi alhamdulillah dia (almarhum) ingin meninggal di rumah. Pas bilang saya pingin meninggal di rumah, dia ingin pulang," ujar Ardiansyah, Sabtu.

Ardiansyah mengatakan almarhum sempat dirawat di rumah sakit, namun dokter memperbolehkan pulang.

"Maka kita bawa pulang dan pas pagi-pagi ya kondisi kritis mungkin sudah umur ya," ucapnya.

Jimly Asshidiqie usai mengikuti salat jenazah mengenang almarhum Antasari Azhar sebagai pribadi yang taat aturan dan tegas dalam bekerja.

"Sangat tegas, kalau menurut saya ya penilaian lurus.Tapi ya itu ada saja kelirunya, ada saja salahnya," kata Jimly.

Ia menyampaikan, selama almarhum menjabat sebagai Ketua KPK dan penegak hukum banyak hal yang harus menjadi teladan dan pelajaran atas problematika masalah yang dihadapinya.

Sehingga, katanya, ke depan lembaga penegak hukum khususnya KPK harus lebih baik lagi dalam menjalankan tugasnya sebagai pemberantas korupsi.

"Saya pikir ini penting untuk mengajak seluruh jamaah, seluruh warga masyarakat mengenang kembali problem yang terjadi ketika Antasari Azhar menjadi ketua KPK. Supaya itu jadi bahan pelajaran untuk memperbaiki ke depan. Apalagi KPK kan belum 'sembuh' juga," ungkapnya.

Baca juga artikel terkait ANTASARI AZHAR

tirto.id - Flash News
Sumber: Antara
Editor: Bayu Septianto