tirto.id - Kementerian Agama (Kemenag) RI menyayangkan kelalaian maskapai Saudi Airline ketika terjadi delay saat penerbangan haji pada Kamis, 25 Mei 2023.
Kakanwil Kemenag Jawa Barat Ajam Mustajam menyatakan pada saat peristiwa tersebut terjadi, jemaah kloter 4 asal Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS) mengaku tidak mendapatkan kompensasi seperti snack, minuman, dan makanan.
"Kami menyayangkan hal ini terjadi. Bahkan saat itu, tidak ada pihak Saudia Airline yang berkoordinasi dengan pihak embarkasi. Kami tahu belakangan, dan langsung protes," ujar Ajam melalui keterangan resmi, dikutip Sabtu (27/5/2023).
Menurut Ajam, pada Undang-undang Penerbangan Pasal 146 telah diatur regulasi ketika jadwal terbang mengalami keterlambatan, maka pihak maskapai harus bertanggung jawab atas kerugian yang diderita oleh penumpang, kecuali jika keterlambatan disebabkan oleh faktor cuaca dan teknis operasional.
"Termasuk penyediaan snack, makanan, bahkan kompensasi berupa ganti rugi sebesar Rp. 300.000,00 kalau keterlambatan lebih dari 240 menit," ujar Ajam.
Atas kejadian tak mengenakan tersebut, PPIH Embarkasi Jakarta-Bekasi telah menerima surat permohonan maaf dari Maskapai Saudi Airlines.
Permintaan maaf ini disampaikan Manajer Operasional PT Ayuberga GSIA Saudi Airlines Riyan Abdul Fahmi melalui surat tertulis yang disampaikan kepada PPIH Embarkasi Bekasi.
"Menindaklanjuti berita yang menyampaikan bahwa kondisi para jemaah haji yang mengalami kelaparan setiba di Madinah, saya Riyan Abdul Fahmi melakukan tindakan tidak semestinya, di mana saya tidak responsif untuk memberikan konsumsi akibat delay pesawat yang terjadi dengan kloter JKS-04," tulis Riyan.
"Hal ini tentu mengakibatkan para jemaah haji tanggal 25 Mei 2023 kelaparan di tanah suci. Saya bertanggung jawab atas tindakan saya yang merugikan bagi para jemaah haji. Saya memohon maaf atas kondisi yang merugikan para jemaah haji tanggal 25 Mei 2023," sambungnya.
Sebelumnya, viral di media sosial jemaah haji yang tergabung dalam kloter JKS-04 mengeluh kelaparan akibat delay pesawat. Kepala Kanwil Kemenag Jawa Barat Ajam Mustajam menuturkan, semestinya jemaah kloter JKS-04 tersebut diberangkatkan pukul 09.20 WIB. Namun ternyata jemaah baru diberangkatkan menuju bandara pada pukul 14.28 WIB.
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Restu Diantina Putri