Menuju konten utama

Jemaah Haji Dilarang Membawa Air Zamzam di Tas Kabin

Menurut Arsyad Hidayat, jangan sampai saat tas kabin dibuka untuk pemeriksaan, justru malah menjadi kendala sehingga mengganggu penerbangan jemaah lainnya.

Jemaah Haji Dilarang Membawa Air Zamzam di Tas Kabin
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji menata koper milik jamaah calon haji Indonesia kloter SOC 01 untuk ditimbang di hotelnya di Makkah, Arab Saudi, Kamis (13/6/2024). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/wpa.

tirto.id - Direktur Bina Haji Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kementerian Agama (Kemenag), Arsyad Hidayat, meminta jemaah haji membatasi barang bawaannya, terutama yang dimasukkan ke dalam tas cabin pesawat.

"Jadi gini, walaupun tas bagasi sudah ditimbang kemudian sudah dikirim bukan berarti nanti tas kabin ini tidak akan dilakukan pemeriksaan, tetap akan dilakukan pemeriksaan," katanya, Jumat (21/06/2024).

Ia juga meminta jemaah memastikan isi tas kabinnya tidak menarik perhatian petugas bea cukai di bandara, misalnya, barang-barang berbahaya. Bahkan ia juga meminta jemaah agar tidak membawa air zam-zam di dalam tas kabin.

"Jangan ada air zam-zam masuk ke dalam tas kabin. Kemudian barang terlarang, kayak mungkin pisau kemudian gunting atau yang lain-lainnya yang masuk kategori barang terlarang tolong dicek betul," katanya menambahkan.

Imbauan ini penting menurut Arsyad. Ia melanjutkan, jangan sampai nanti dalam perjalanan masuk ke bandara, saat tas kabin dibuka untuk pemeriksaan, justru malah menjadi kendala sehingga mengganggu penerbangan jemaah lainnya.

Maka itu, sejak jauh-jauh hari segala persiapan harus dilakukan. Termasuk menyiapan dokumen-dokumen perjalanan, mulai paspor sampai boarding pas tiket perjalanan.

"Pastikan setiap jemaah membawa paspornya, paspornya sudah dipegang di tangan ya. Kemudian juga kaitan dengan namanya boarding pass. Nanti kalau pun ada yang tercecer tolong segera dikomunikasikan dengan perangkat kloter," katanya.

Ini bertujuan agar ketua kloter atau pembina ibadah bisa menyampaikan ke petugas yang ada di Madinah atau di bandara untuk mengurusnya ketika paspornya hilang.

"Itu bisa kan nanti pakai SPLP (Surat Perjalanan Laksana Paspor). Termasuk kalau boarding pass hilang, laporkan saja nanti untuk bisa diganti oleh boarding pass yang baru," tuturnya.

Ia menambahkan, "Jadi kita prinsipnya sih memberikan kemudahan buat para jemaah haji karena tahu mereka juga luar biasa, ya."

Arsyad mengapresiasi para jemaah yang sudah patuh terhadap aturan-aturan Kementerian Agama selama tinggal di Madinah dan Makkah. Selain itu, para jemaah SOC-02 juga disiplin berkaitan dengan ibadah hajinya.

Sebelumnya, setelah menyelesaikan semua prosesi ibadah haji, pendorongan pertama jemaah haji yang meninggalkan Tanah Suci dilakukan hari ini, Jumat 21 Juni 2024. Mereka tidak langsung pulang ke Tanah Air, melainkan akan digeser lebih dulu ke Madinah dan Jeddah.

Untuk kepulangan gelombang pertama dimulai besok Sabtu, 22 Juni 2024, melalui dua bandara: Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Kota Madinah dan Bandara King Abdul Aziz International Airport (KAAI) Kota Jeddah.

Di antara beberapa kelompok terbang (kloter) jemaah yang digeser pertama kali adalah SOC-02 (Bandara Adi Soemarno Solo).

Pada Kamis lalu, 13 Juni 2024, sebelum pelaksanaan wukuf di Arafah, koper jemaah haji di hotel tersebut sudah ditimbang dan saat ini mulai didorong ke Madinah.

Baca juga artikel terkait HAJI 2024 atau tulisan lainnya dari Muhammad Taufiq

tirto.id - Flash news
Reporter: Muhammad Taufiq
Penulis: Muhammad Taufiq
Editor: Irfan Teguh Pribadi