Menuju konten utama

Jelang Pemilu 2019, Jokowi Imbau Masyarakat Lihat Rekam Jejak Caleg

Pada tahun politik 2019 mendatang, Jokowi juga mengingatkan agar dalam memilih pemimpin hendaknya masyarakat melihat rekam jejak, kinerja, dan prestasinya.

Jelang Pemilu 2019, Jokowi Imbau Masyarakat Lihat Rekam Jejak Caleg
Presiden Joko Widodo menyapa para bupati yang hadir saat silaturahmi di Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis (5/7/2018). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

tirto.id - Menjelang Pemilihan Anggota Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau masyarakat agar cerdas dalam menggunakan hak pilihnya.

Imbauan ini disampaikan Presiden Jokowi dalam sambutannya saat acara halalbihalal dan silaturahmi dengan Solidaritas Ulama Muda Jokowi (Samawi), di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jabar, Selasa (10/7/2018).

“Tahun depan adalah tahun politik kita harus mengajak masyarakat masuk tahun politik untuk pandai memilih pemimpin,” kata Presiden Jokowi seperti diwartakan laman Sekretariat Kabinet.

Terkait tahun politik 2019 mendatang, Jokowi juga mengingatkan agar dalam memilih pemimpin hendaknya masyarakat melihat rekam jejak, kinerja, dan prestasinya. Jangan sampai masyarakat diberi kabar tidak betul, demikian imbaunya.

“Dalam pilih pemimpin sampaikan kepada teman dilihat rekam jejak seperti apa, track record-nya, prestasinya apa, kinerjanya apa. Jangan sampai mudah masyarakat dihasut, jangan diberi kabar tidak betul, fakta tidak betul,” ujarnya

Ia juga berpesan agar masyarakat tidak ikut menyebarkan berita bohong atau hoaks. Karenanya, para dai muda yang hadir dalam acara itu diminta untuk memberikan info yang benar kepada masyarakat.

“Berikan info yang benar kepada masyarakat, tetangga, saudara, teman, tetangga kampung, teman se-daerah. Beri info yang benar sampaikan fakta, bukti yang ada, jangan sampai mengabarkan berita bohong, hoaks terutama di media sosial. Ini harus kita jaga,” tutur Jokowi.

Meskipun saat ini masyarakat memiliki kebebasan berekspresi dan berpendapat, Jokowi mengingatkan bahwa kebebasan tersebut ada batasnya, tata krama, sopan santun, dan etikanya.

“Jangan sampai diberi kebebasan gampang mudah mencela, gampang mencemooh orang lain. Itu bukan nilai Islami yang diajari Rasulullah,” ucap Jokowi.

Oleh karena itu, Presiden Jokowi mengajak masyarakat semuanya untuk berpikir positif dan dengan prasangka baik.

“Inilah yang akan menjadikan bangsa ini besar dan kuat karena dari hitung-hitungan Bappenas, McKinsey, Indonesia bakal jadi lima terbesar ekonomi terkuat di dunia insyaallah pada 2045. Memang masih nunggu tapi jalan ke tempat lebih terang sudah lebih kelihatan,” sambungnya.

Presiden Jokowi sebelumnya meminta agar seluruh umat terus menjaga persatuan dan persaudaraan. Hal ini mengingat tantangan yang semakin besar bagi bangsa Indonesia di masa depan.

“Kita ingatkan seluruh umat terus menjaga ukhuwah karena pekerjaan kita masih banyak, ke depan tantangan makin berat dan hanya bisa dilalui jika kita rukun bersatu,” tuturnya.

Baca juga artikel terkait PEMILU 2019 atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Politik
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari