Menuju konten utama

Jadi Sekjen PDIP Terlama, Hasto: Hak Prerogatif Ibu Megawati

Hasto memandan jabatan yang diemban sejak tauhn 2015 itu sebagai tanggung jawab untuk menghadapi tantangan bangsa.

Jadi Sekjen PDIP Terlama, Hasto: Hak Prerogatif Ibu Megawati
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri (kanan) berbincang dengan Sekjen Hasto Kristiyanto usai pelantikan pengurus DPP PDIP masa bakti 2025-2030 di di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Kamis (14/8/2025). Dalam pelantikan sebanyak 38 pengurus DPP PDIP tersebut, Ketua Umum PDIP Megawati kembali menunjuk Hasto Kristiyanto sebagai Sekretaris Jenderal partai berlambang kepala banteng tersebut untuk periode 2025-2030. ANTARAFOTO/Monang Sinaga/app/bar

tirto.id - Hasto Kristiyanto menuturkan bahwa kembali terpilihnya dia sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP merupakan pilihan dan kewenangan prerogatif dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

“Ya, ini adalah suatu tanggung jawab yang diberikan oleh Ibu Megawati Soekarnoputri yang memiliki hak prerogatif untuk menyusun Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan,” kata Hasto usai upacara peringatan HUT ke-80 RI di Sekolah Partai PDIP Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (17/8/2025).

Hasto menyampaikan bahwa dirinya adalah Sekjen terlama dalam sejarah kepengurusan DPP PDIP. Dia menerangkan bahwa hal itu adalah tanggung jawab untuk membenahi manajemen partai Banteng Moncong Putih, yang telah diemban sejak 2015.

"Justru itu kan membawa suatu tanggung jawab di dalam menghadapi tantantang-tantangan yang tidak ringan yang menyatu juga dengan tantangan bangsa," terangnya.

Sebagai Sekjen, Hasto menegaskan bahwa dirinya dan pengurus DPP PDIP lain menjadikan arahan Megawati dalam pembukaan kongres di Bali sebagai pedoman kerja.

“Arahan dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di dalam pidato politik pembukaan dan penutupan Kongres itu sekaligus menjadi pegangan dalam tugas-tugas yang harus saya jalankan bersama dengan sikap politik dan program partai yang telah dirumuskan di dalam Kongres Ke-6 PDI Perjuangan,” ungkapnya.

Dia mengenang mengenang sebelum mendapat arahan dari Megawati, di rumah tahanan KPK Hasto menulis buku yang berjudul ‘Spiritualitas PDI Perjuangan’. Dia mengklaim bahwa buku tersebut menjadi pelengkap teori pemikiran geopolitik Soekarno dan teori kepemimpinan strategis Megawati Soekarnoputri yang telah diuji.

“Sehingga secara akademis telah diterima sebagai suatu karya ilmiah karena itulah kami jalankan perintah itu dengan sebaik-baiknya, jauh lebih total, jauh lebih loyal, dan kemudian menyatu dengan kekuatan rakyat,” terangnya.

Baca juga artikel terkait HUT RI 2025 atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Flash News
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Alfons Yoshio Hartanto