tirto.id - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengaku belum menerima daftar nama yang diusulkan menjadi pahlawan nasional. Penyusunan daftar nama pahlawan nasional disebut masih dilakukan Kementerian Sosial (Kemensos).
Prasetyo mengatakan Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan juga dilibatkan untuk menyusun daftar nama pahlawan nasional bersama Kemensos.
"Ya, nanti kami lihat. Kemarin Kementerian Sosial dengan Dewan Gelar Tanda Jasa sudah menyusun nama-nama yang diusulkan. Kami belum menerima secara resmi," ucapnya di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (22/10/2025).
Prasetyo mengatakan, pihaknya akan mempelajari daftar nama pahlawan nasional saat menerima berkas dari Kemensos serta Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan.
"Nanti kalau sudah kami terima akan segera kita pelajari," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, Mensos Saifullah Yusuf menyerahkan 40 usulan nama penerima gelar pahlawan nasional kepada Menteri Kebudayaan (Menbud) sekaligus Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan tanda Kehormatan (GTK) Fadli Zon di Kantor Kemenbud, Jakarta Pusat, Selasa (21/10/2025).
Gus Ipul menyebut daftar usulan nama ini telah melewati pembahasan dalam beberapa tahun terakhir.
"Kami melakukan pengkajian yang dikaji oleh tim (TP2GP). Hasilnya, hari ini saya teruskan kepada Pak Fadli Zon selaku Ketua Dewan Gelar. Ya tentu ini nanti selanjutnya akan dibahas sepenuhnya dan kita tunggu hasilnya secara bersama-sama," ujar Gus Ipul dalam keterangannya, Selasa (21/10/2025).
Sejumlah tokoh tersohor disebut masuk dalam 40 daftar nama yang diserahkan dalam usulan. Nama-nama tersebut di antaranya adalah Presiden ke-2 RI Soeharto, Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), hingga Marsinah yang merupakan tokoh buruh dan aktivis perempuan asal Nganjuk, Jawa Timur.
"Jadi ada yang mungkin sudah memenuhi syarat sejak 5 tahun lalu, 6 tahun lalu, 7 tahun lalu. Dan ada beberapa nama yang memang kita bahas dan kita putuskan pada tahun ini. Di antaranya Presiden Soeharto, Presiden Abdurrahman Wahid dan juga ada Marsinah serta ada beberapa tokoh-tokoh yang lain," kata Gus Ipul.
Selain Gus Dur, Soeharto dan Marsinah, beberapa nama yang juga diusulkan di antaranya Syaikhona Muhammad Kholil, tokoh ulama asal Bangkalan Madura; kemudian KH Bisri Syamsuri, dulu Rais Aam PBNU; KH Muhammad Yusuf Hasyim, Tebuireng Jombang; lantas ada nama Jenderal TNI (Purn) M. Jusuf, Sulawesi Selatan dan Jenderal TNI (Purn) Ali Sadikin, Jakarta.
Fadli Zon mengungkapkan bahwa setelah menerima usulan dari Kemensos pihaknya akan segera menggelar sidang. Pasalnya, pengusulan 40 nama itu telah melalui tahapan panjang, seperti kajian, diskusi, hingga seminar.
Lebih jauh, Fadli menyebut bahwa daftar nama-nama penerima gelar pahlawan nasional tersebut akan rampung sebelum Hari Pahlawan, 10 November 2025.
"Sebelum Hari Pahlawan di tanggal 10 November, kami akan menyampaikan hasil dari sidang Dewan Gelar tersebut kepada Presiden. Jumlah 40 nama itu merupakan rekomendasi dari kami, tapi selanjutnya tetap bergantung dari hak prerogatif Presiden,” kata Fadli.
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama
Masuk tirto.id


































