Menuju konten utama

ISIS Serang Polisi Mesir, Delapan Tewas

Delapan polisi tewas akibat diserang kelompok ISIS di kota Helwan, Mesir.

ISIS Serang Polisi Mesir, Delapan Tewas
(Ilustrasi) Tawanan ISIS. gambar dari video bertanggal tersedia di media sosial pada tanggal 15 februari, 2015.

tirto.id - Kementerian Luar Negeri Mesir melansir pernyataan pada Minggu, (08/05/2016), bahwa delapan polisi berpakaian preman tewas akibat diberondong tembakan oleh kelompok bersenjata di Helwan, sebuah kota industri di selatan ibu kota Kairo. Organisasi ISIS belakangan mengaku bertanggung jawab atas kejadian tersebut.

Kementerian Luar Negeri memaparkan, empat orang menembaki sebuah mobil polisi dari atas mobil bak terbuka dengan senjata otomatis. Para penyerang tersebut memakai topeng, menurut para warga kota Helwan, seperti dikutip oleh Reuters.

Organisasi ISIS, dalam pernyataannya, menegaskan bahwa serangan Helwan adalah rangkaian dari operasi Abi Ali Al-Anbari yang mengatur serangkaian pengeboman dan serangan lain di Irak. ISIS tidak menjelaskan kaitan antara Mesir dengan sejumlah operasi yang dilakukannya di Irak tersebut.

Di sisi lain, ISIS juga menyatakan, serangan Helwan adalah bentuk pembalasan bagi perempuan-perempuan yang berada di dalam penjara Mesir. ISIS pun tidak menjelaskan lebih lanjut tentang hubungan ini.

Pemerintah Mesir kini tengah dihantui oleh banyaknya pemberontakan yang sudah memakan ratusan korban jiwa baik tentara maupun polisinya. Pemberontakan merebak sejak pertengahan 2013, bertepatan dengan penggulingan kepala militer saat itu, Abdel Fattah al-Sisi, oleh Presiden dari kubu Islamis, Mohamed Mursi. Pemberontakan itu merupakan pangkal dari serangkaian unjuk rasa besar-besaran oleh para pendukung Islamis maupun militer.

Pada 2014, kelompok militan Mesir bernama Ansar Bayt al-Maqdis menyatakan diri bergabung dengan ISIS. Mereka secara sepihak memproklamirkan terbentuknya Provinsi Sinai yang menjadi basis kekuatan kelompok ini.

Jaringan Ansar Bayt al-Maqdis sebagian besar beroperasi di Sinai utara. Wilayah Sinai Utara merupakan wilayah yang sangat vital sekaligus rawan, karena berbatasan dengan Israel, Jalur Gaza dan Terusan Suez. Kelompok militan ini juga seringkali mengincar pasukan keamanan sebagai target mereka serta menanam bom-bom di Kairo dan tempat-tempat lain.

Pusat kajian Islamis bersejarah di Kairo, Al Azhar, mengutuk tindakan yang disebutnya sebagai "serangan teroris yang bertentangan dengan ajaran Islam" itu. Melalui pernyataannya, Al Azhar menyatakan dukungan bagi pasukan keamanan Mesir. (ANT)

Baca juga artikel terkait MESIR

tirto.id - Politik
Sumber: Antara
Penulis: Putu Agung Nara Indra
Editor: Putu Agung Nara Indra