tirto.id - Inspektur Jenderal Kementerian Agama, Khairunas, mengapresiasi kunjungan Wakil Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Abdul Fattah Mashat, ke Kantor Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Makkah. Kunjungan ini menjadi bukti bahwa penyelenggaraan ibadah haji 2025, khususnya yang dilakukan pemerintah Indonesia berjalan sukses.
“Pernyataan Wamenhaj menunjukkan keberhasilan Indonesia dalam mengelola pelayanan haji secara profesional dan terkoordinasi. Ini adalah hasil kerja keras seluruh jajaran Petugas Penyelenggara Ibadah Haji [PPIH] dan bentuk nyata komitmen pelayanan terbaik kepada jemaah,” ujar Khairunas lewat siaran pers, Senin (30/6/2025).
Kesuksesan ini, lanjut dia, sejalan dengan hasil pengawasan yang dilakukan oleh Tim Pemantau Itjen Kemenag. Itjen Kemenag telah menurunkan 17 orang untuk memantau langsung selama penyelenggaraan ibadah haji di Arab Saudi. Berdasarkan hasil pemantauan, Khairunas menilai secara umum penyelenggaraan haji berjalan baik.
“Secara umum jemaah telah mendapatkan layanan yang baik, utamanya jemaah haji dapat melaksanakan wukuf di Arafah, tanpa seorang pun yang tertinggal,” jelas dia.
Menurut Khairunas, hasil ini tidak hanya mencerminkan kesiapan teknis, tetapi juga menunjukkan bahwa sistem tata kelola haji Indonesia terus membaik dan berbasis pada prinsip akuntabilitas dan koordinasi lintas sektor.
“Kami mengapresiasi kerja keras semua pihak, mulai dari Kemenag, PPIH, mitra Arab Saudi, hingga petugas lapangan. Pengawasan yang ketat dan kolaboratif menjadi kunci utama keberhasilan tahun ini,” tuturnya.
Khairunas berharap keberhasilan tahun ini dapat menjadi pijakan untuk persiapan haji tahun depan, terutama dalam aspek pelayanan, kesehatan, dan perlindungan jemaah haji Indonesia.
Diwartakan sebelumnya, Wakil Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Abdul Fattah Mashat, menyampaikan apresiasi atas kesuksesan penyelenggaraan ibadah haji tahun 1446 H/2025 M, khususnya bagi jemaah haji Indonesia.
Wamenhaj menyebut meskipun haji tahun ini diwarnai catatan teknis, namun hal tersebut masih dalam batas wajar, mengingat besarnya jumlah jemaah haji Indonesia.
Ia menegaskan semua catatan teknis tersebut berhasil dimitigasi dengan baik. Hal ini berkat koordinasi yang solid antara PPIH Arab Saudi, Kementerian Haji, dan para penyedia layanan (syarikah).
Ia juga menyoroti kelancaran proses pemulangan jemaah yang berlangsung tanpa kekacauan, serta memberikan perhatian khusus pada aspek kesehatan jemaah haji Indonesia. Menurutnya, tingkat istitaah kesehatan dan angka kematian jemaah perlu menjadi perhatian dalam proses persiapan haji ke depan.
“Semoga kerja sama strategis antara Indonesia dan Arab Saudi ini dapat terus diperkuat dan ditingkatkan demi pelayanan terbaik kepada Duyufurrahman [tamu Allah],” pungkas Abdul Fattah.
Penulis: Fahreza Rizky
Editor: Bayu Septianto
Masuk tirto.id


































