Menuju konten utama

Investasi di Luar Jawa Baru 52%, Jokowi: Harusnya Lebih Besar

Presiden Jokowi menilai angka investasi Indonesia seharusnya lebih besar di luar Jawa daripada di Jawa.

Investasi di Luar Jawa Baru 52%, Jokowi: Harusnya Lebih Besar
Presiden Joko Widodo menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G77 dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dalam rangkaian World Climate Action Summit (WCAS) COP28 di Dubai, Persatuan Emirat Arab (PEA), pada Sabtu, 2 Desember 2023. (Screenshot/Youtube/Sekretariat Presiden)

tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai angka investasi Indonesia seharusnya lebih besar di luar Jawa daripada di Jawa. Sebab, Indonesia memiliki 17 ribu pulau. Tentu tidak adil jika angka investasi di Pulau Jawa lebih besar daripada luar pulau Jawa.

Hal ini merespons laporan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia bahwa investasi Pulau Jawa di angka 48 persen dan investasi luar Pulau Jawa sudah mencapai 52 persen.

"Tadi pak menteri sudah menyampaikan bahwa sekarang investasi di luar Jawa sudah 52 persen. Investasi di Jawa 48 persen. Artinya di luar Jawa sudah lebih besar daripada investasi yang ada di Jawa," kata Jokowi dalam acara Rakornas Investasi di Jakarta, kamis (7/12/2023).

"Ini benar karena kita memiliki 17 ribu pulau. Satu pulau Jawa saja investasi 48 persen. Masa yang 16.999 pulau hanya kebagian 52 persen. Mestinya bisa lebih gede lagi," lanjut Jokowi.

Jokowi menilai, para kepala daerah baik gubernur, bupati, walikota dan para kepala PTSP daerah harus mendorong investasi di luar Pulau Jawa. Di sisi lain, pemerintah pusat, kata dia, bertugas untuk menyiapkan infrastruktur untuk mendorong investasi.

"Memang tugas bapak ibu untuk mendorong, tugas gubernur bupati walkot kepala PTSP mendorong agar investasi di luar Jawa semakin besar dan juga tugas pemerintah menyiapkan infrastrukturnya karena di luar Jawa juga memerlukan itu," kata Jokowi.

Sebelumnya, pemerintah meminta investor tetap melakukan investasi di tahun pemilihan umum (pemilu) 2024 mendatang.

Asisten Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan, Kemenko Bidang Perekonomian, Andriansyah, menurutkan investor bisa tetap berinvestasi pada sektor-sektor yang memberikan keuntungan dalam jangka pendek karena ditopang oleh perhelatan pemilu, seperti sektor makanan, minuman, tekstil, dan pakaian.

"Pemerintah meminta investor untuk melakukan investasi, karena apa yang dilakukan pemerintah untuk memitigasi risiko global pun sudah banyak kita lakukan,” kata Andriansyah dalam acara INDEF, Proyeksi Ekonomi Indonesia 2024 di Hotel Aryaduta Jakarta, Rabu (6/12/2023).

Sementara itu, dia juga optimistis pertumbuhan ekonomi pada 2024 mencapai 5,2 persen sekalipun pertumbuhan ekonomi global sedang melemah. Tidak hanya itu, Adriansyah menuturkan perekonomian India dan negara-negara Asean yang menjadi mitra dagang Indonesia akan tetap tumbuh pada 2024 dan berpotensi menopang kinerja ekspor nasional.

Baca juga artikel terkait INVESTASI atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Anggun P Situmorang