tirto.id - Tarif listrik per kWh pada tahun 2025 di Indonesia bisa menjadi informasi penting bagi masyarakat untuk menghitung pengeluaran bulanan. Berdasarkan kebijakan pemerintah, tarif listrik untuk pelanggan rumah tangga prabayar dan pascabayar tidak mengalami kenaikan.
Tarif listrik adalah biaya yang dikenakan per kilowatt-hour (kWh) untuk penggunaan energi listrik oleh pelanggan. Tarif tersebut ditetapkan oleh PT PLN (Persero) berdasarkan golongan daya dan jenis pelanggan (subsidi atau non-subsidi).
Ada dua sistem pembayaran listrik di Indonesia: prabayar (token listrik) dan pascabayar (tagihan bulanan).
Prabayar atau token listrik dapat dibeli melalui aplikasi PLN Mobile atau berbagai platform semisal minimarket, bank, ATM, mobile banking, atau platform digital lainnya. Nominal token mulai dari Rp20.000 hingga Rp5.000.000.
Sementara itu untuk pascabayar adalah dengan sistem tagihan bulanan berdasarkan pemakaian kWh dapat dicek melalui PLN Mobile, situs resmi PLN, atau datang langsung ke kantor PLN. Petugas PLN akan mencatat meteran setiap bulan.
Pembayaran tagihan listrik pascabayar juga dapat dilakukan di sejumlah platform seperti pada pembelian token listrik. Atau dapat melakukan pembayaran offline melalui loket PLN.
Apakah Ada Kenaikan Tarif Listrik 2025?
Setelah terjadi pembatalan subsidi diskon tarif listrik 50% untuk Juni-Juli 2025, sempat beredar kabar bahwa akan ada kenaikan tarif listrik. Namun kabar tersebut tidak benar.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan bahwa tarif listrik PT PLN (Persero) untuk periode Juli–September 2025 (Triwulan III) secara nasional tetap tidak berubah. Namun, terdapat pengecualian di wilayah Batam, di mana tarif listrik mengalami kenaikan.
Berdasarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 7 Tahun 2024, penyesuaian tarif listrik bagi pelanggan non-subsidi dilakukan setiap tiga bulan sekali dengan mempertimbangkan faktor ekonomi makro, seperti kurs rupiah, harga minyak mentah dunia (ICP), tingkat inflasi, dan harga acuan batubara (HBA).
Untuk Triwulan III 2025, meskipun indikator ekonomi menunjukkan adanya potensi kenaikan, pemerintah memutuskan untuk mempertahankan tarif listrik guna mendukung stabilitas ekonomi dan menjaga daya beli masyarakat.
Meskipun tarif listrik secara umum tidak naik, penyesuaian khusus diterapkan di wilayah operasional PLN Batam mulai 1 Juli 2025. Kenaikan ini hanya berlaku untuk pelanggan rumah tangga dengan daya 3.500 VA ke atas (golongan R2 dan R3) serta pelanggan pemerintah (golongan P1, P2, dan P3).
Info Tarif Listrik per KWH Tahun 2025 Sesuai Golongan
Daftar Tarif Listrik Juli 2025 untuk Pelanggan Nonsubsidi
- R-1/TR 900 VA: Rp1.352 per kWh
- R-1/TR 1.300 VA: Rp1.444,70 per kWh
- R-1/TR 2.200 VA: Rp1.444,70 per kWh
- R-2/TR 3.500–5.500 VA: Rp1.699,53 per kWh
- R-3/TR 6.600 VA ke atas: Rp1.699,53 per kWh
- B-2/TR (6.600–200 kVA): Rp1.444,70 per kWh
- P-1/TR (Kantor Pemerintah): Rp1.699,53 per kWh
- P-3/TR (Penerangan Jalan Umum): Rp1.699,53 per kWh
Daftar Tarif Listrik Juli 2025 untuk Pelanggan Subsidi:
- Rumah Tangga 450 VA: Rp415 per kWh
- Rumah Tangga 900 VA bersubsidi: Rp605 per kWh
- Rumah Tangga 900 VA RTM: Rp1.352 per kWh
- Rumah Tangga 1.300–2.200 VA: Rp1.444,70 per kWh
- Rumah Tangga 3.500 VA ke atas: Rp1.699,53 per kWh
Cara Menghitung Pembelian Token Listrik
Untuk menghitung jumlah kWh yang diperoleh dari pembelian token listrik PLN prabayar, Anda perlu memahami beberapa variabel. Beberapa variabel yaitu tarif dasar listrik (TDL) sesuai golongan daya, Pajak Penerangan Jalan (PPJ) yang bervariasi antar daerah (3-10%), serta biaya administrasi atau materai (jika pembelian di atas Rp250.000).
Berikut adalah langkah-langkah perhitungan dengan rumus sederhana: Jumlah kWh = (Nominal Token - PPJ - Biaya Admin) ÷ Tarif Dasar Listrik per kWh:
- Ketahui Tarif Dasar Listrik (TDL): Tarif tergantung pada golongan daya rumah tangga. Berdasarkan informasi terbaru per Juli 2025:
- Cek PPJ Daerah: Pajak Penerangan Jalan bervariasi, misalnya 3% di Jakarta, 8% di Yogyakarta, hingga 10% di beberapa kota seperti Makassar. Hitung PPJ dengan rumus: PPJ = Nominal Token × Persentase PPJ ÷ (1 + Persentase PPJ).
- Kurangi Biaya Admin dan Materai: Biaya admin biasanya Rp2.500-Rp5.000 per transaksi, tergantung platform pembelian (minimarket, marketplace, atau bank). Biaya materai Rp10.000 dikenakan untuk pembelian di atas Rp250.000 (sebelumnya Rp5.000.000, tergantung kebijakan)
- Hitung kWh: Gunakan rumus: [(Nominal Token - PPJ - Biaya Admin) ÷ TDL] = kWh.
- Contoh Perhitungan: Pembelian Rp100.000, Daya 1.300 VA, PPJ 3% (Jakarta), tanpa diskon:
- Tarif TDL: Rp1.444,70/kWh
- PPJ: (Rp100.000 × 3%) ÷ (1 + 3%) = Rp2.912,62
- Biaya Admin: Rp3.000 (misalnya via marketplace)
- kWh = (Rp100.000 - Rp2.912,62 - Rp3.000) ÷ Rp1.444,70 = 64,95 kWh
Tips Menghemat Penggunaan Listrik di Rumah
Menghemat penggunaan listrik di rumah tidak hanya dapat menekan biaya tagihan bulanan, tetapi juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan dengan mengurangi konsumsi energi. Dengan tarif listrik yang bervariasi berdasarkan golongan daya, menerapkan kebiasaan hemat energi menjadi langkah penting.
Berikut adalah beberapa tips praktis untuk menghemat listrik di rumah yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari:
1. Gunakan Peralatan Listrik Hemat Energi
- Ganti lampu pijar atau neon dengan lampu LED, yang menggunakan daya 80% lebih rendah dan memiliki umur lebih panjang (misalnya, LED 10W setara dengan pijar 60W).
- Pilih peralatan elektronik dengan label hemat energi (biasanya bertanda bintang 4 atau 5), seperti AC, kulkas, atau mesin cuci dengan teknologi inverter yang mengurangi konsumsi hingga 30-50%.
2. Matikan Peralatan yang Tidak Digunakan
- Cabut steker peralatan seperti charger, TV, atau komputer saat tidak digunakan, karena mode standby tetap mengkonsumsi listrik (vampire power) hingga 5-10W per perangkat.
- Gunakan stop kontak pintar dengan timer atau saklar untuk mematikan daya secara otomatis pada jam tertentu.
3. Optimalkan Penggunaan Peralatan Besar
- Atur suhu AC pada 24-26°C untuk keseimbangan antara kenyamanan dan efisiensi (setiap 1°C lebih rendah meningkatkan konsumsi 6%). Bersihkan filter AC setiap 1-2 bulan untuk menjaga efisiensi.
- Gunakan mesin cuci saat muatan penuh dan pilih mode hemat energi. Hindari penggunaan pengering mesin cuci; jemur pakaian di bawah sinar matahari.
- Isi kulkas secukupnya (tidak terlalu penuh atau kosong) dan atur suhu pada 3-5°C untuk kulkas, -15°C untuk freezer, untuk efisiensi maksimal.
4. Memanfaatkan Cahaya dan Ventilasi Alami
- Buka jendela atau gorden pada siang hari untuk memanfaatkan cahaya matahari, mengurangi penggunaan lampu.
- Gunakan ventilasi alami untuk mengurangi ketergantungan pada kipas angin atau AC, terutama di daerah beriklim sejuk.
5. Pantau Konsumsi Listrik
- Gunakan aplikasi PLN Mobile untuk memantau penggunaan listrik harian atau bulanan (khususnya untuk prabayar) dan menetapkan anggaran token.
- Pasang alat pengukur konsumsi listrik (energy monitor) untuk mengidentifikasi peralatan yang boros daya.
Editor: Dipna Videlia Putsanra
Masuk tirto.id


































