Menuju konten utama

Info BMKG Terkini dan Berita Cuaca Hari Ini 25 Sampai 26 November

Penyebab kondisi ini karena ada fenomena anomali iklim La Ninadi Samudera Pasifik yang masih berpotensi memberi dampak peningkatan curah hujan di Indonesia.

Info BMKG Terkini dan Berita Cuaca Hari Ini 25 Sampai 26 November
Ilustrasi hujan. foto/istockphoto

tirto.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memberikan peringatan dini hujan yang berpotensi disertai petir dan angin untuk beberapa daerah di indonesia.

Fenomena anomali iklim terjadi karena mulai pekan ini terjadi peningkatan konvektivitas atmosfer yang menghasilkan awan potensi hujan mulai dari bagian barat Indonesia, seluruh Sumatera dan Jawa bagian barat.

Kepala Sub Bidang Produksi Informasi Iklim dan Kualitas Udara, Siswanto kepada Tirto mengatakan, penyebab kondisi ini karena adanya fenomena MJO (Madden Julian Oscillation) yang terjadi dengan latar belakang anomali iklim La Nina di Samudera Pasifik.

Saat ini La Nina juga masih berpotensi memberi dampak peningkatan curah hujan di Indonesia.

"Dalam skala meteorologis, fenomena anomali iklim itu berinteraksi dan bersuperposisi dengan MJO (Madden Julian Oscillation) yang saat ini tengah memasuki wilayah Indonesia bagian barat," kata Siswanto.

Siswanto menjelaskan MJO merupakan fenomena semi-musiman konveksi skala sinoptik berupa pumpunan massa uap air berskala luas dan bergerak sepanjang bujur dari Samudera Hindia Barat hingga Samudera Pasifik Timur.

Diperkenalkan pertama kali oleh Roland Madden dan Paul Julian [Peneliti American National Center for Atmospheric Research (NCAR)], MJO bersiklus 30-90 hari.

Dampak dari fenomena ini, sirkulasi siklonik terpantau di Samudra Hindia barat daya Sumetera (925-700mb) di perairan barat Aceh (925-800mb), di Selat Malaka (925-900mb), yang membentuk konvergensi memanjang dari Laut Natuna hingga Laut Andaman.

Sirkulasi siklonik lainnya juga terpantau di Laut Sulawesi (925-900mb) dan di perairan Maluku Utara (925-700mb) yang membentuk konvergensi memanjang dari Kalimantan Utara hingga Sulawesi tengah, di Kalimantan Barat, di Filipina bagian selatan dan di Laut Sulu.

Kondisi ini dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.

Selain itu, daerah perlambatan kecepatan angin/konvergensi terpantau memanjang dari Sumatera Utara hingga Jambi, dari Bengkulu hingga Selat Kalimata, di Jawa Barat bagian selatan, di Jawa Tengah hingga Jawa Timur, di NTT, NTB, dari Selat Makassar hingga Sulawesi Tenggara dan Maluku hingga Papua Barat.

Wilayah yang berpotensi hujan lebat dan dapat disertai angin kencang pada Rabu (25/11/2020)

  • Aceh
  • Sumatera Utara
  • Sumatera Barat
  • Riau
  • Bengkulu
  • Jambi
  • Sumatera Selamat
  • Lampung
  • Yogyakarta
  • Jawa Timur
  • NTB
  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Gorontalo
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Tenggara
  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua Barat
  • Papua

Wilayah yang berpotensi hujan dan dapat disertai kilat petir dan angin kencang (25/11/2020)

  • Kepulauan Riau
  • Kepulauan Bangka Belitung
  • Jawa Barat
  • Bali
  • NTT
  • Sulawesi Selatan

Wilayah yang berpotensi hujan lebat dan dapat disertai angin kencang Kamis (26/11/2020)

  • Aceh
  • Sumatera Utara
  • Sumatera Barat
  • Riau
  • Kepulauan Riau
  • Jambi
  • Jawa Barat
  • Yogyakarta
  • Jawa Timur
  • NTB
  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Gorontalo
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Tenggara
  • Maluku
  • Papua Barat
  • Papua

Wilayah yang berpotensi hujan dan dapat disertai kilat petir dan angin kencang (26/11/2020)

  • Bengkulu
  • Sumatera Selatan
  • Kepulauan Bangka Belitung
  • Bali
  • NTT
  • Sulawesi Selatan

Baca juga artikel terkait INFO BMKG atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Agung DH