tirto.id - Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan bahwa pemerintah belum membuat rencana untuk melakukan vaksinasi dosis keempat. Walaupun sejumlah negara lain seperti Inggris sudah mulai melakukan pemberian vaksin dosis keempat.
"Belum. Hingga saat ini kami masih memprioritaskan untuk vaksinasi dosis ketiga karena baru 16 juta yang sudah mendapatkan vaksin," katanya saat dihubungi Tirto pada Senin (21/3/2022).
Menurutnya, walau Inggris sudah melakukan vaksinasi dosis keempat namun organisasi kesehatan internasional (WHO) masih belum memberikan rekomendasi.
"Kami masih menunggu, dan WHO belum ada rekomendasinya," ujarnya.
Nadia mengungkapkan, pihaknya masih membuka kemungkinan bahwa vaksinasi booster akan diberikan seperti vaksin influenza yang dilakukan setiap tahun.
"Kita tunggu ke depan seperti apa, dan perkembangan berdasarkan kajian ilmiah ke depan," tuturnya.
Hingga saat ini Kementerian Kesehatan masih mengejar capaian vaksin agar dengan target 208.265.720 warga Indonesia.
"Kami imbau masyarakat untuk segera vaksinasi, baik vaksinasi primer maupun booster, untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus seperti yang saat ini terjadi di beberapa negara lain, seperti Jerman, Perancis, Inggris, dan Kanada," imbaunya.
Nadia menambahkan walau terdapat penelitian dari Tim Pandemi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI yang menyebut 86,6 persen masyarakat Indonesia sudah memiliki antibodi namun masyarakat tetap harus mendapat vaksin demi mengurangi segala risiko dari keterisian rumah sakit hingga melonjaknya angka kematian.
"Masyarakat harus sungguh-sungguh menyadari bahwa meskipun antibodi yang diproduksi tinggi setelah mendapatkan vaksinasi lengkap ditambah booster, kemungkinan untuk terinfeksi COVID-19 masih ada. Hanya saja risiko bergejala berat dan kematian akibat COVID-19 berkurang. Terutama bagi golongan lanjut usia dan yang memiliki komorbid sangat perlu mendapat perlindungan dari vaksinasi lengkap dan booster," pungkasnya.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Bayu Septianto