tirto.id - Pemerintah India telah menerima bagian pertama dari pengiriman pabrik penghasil oksigen di Jerman.
Hal itu disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri India Arindam Bagchi melalui akun twitternya, Kamis (6/5/2021) seperti dikutip CNN.
“Sangat berterima kasih kepada mitra terpercaya kami, Jerman, yang telah menyediakan pabrik penghasil oksigen besar-besaran. Kapasitas untuk menghasilkan hingga 4 lakh [400.000] liter O2 / hari. Dikirim dalam 2 bagian. Bagian pertama tiba hari ini. Lebih lanjut meningkatkan kapasitas oksigen kami,” kata Bagchi.
Sementara akun Twitter resmi untuk Luftwaffe Jerman, angkatan udaranya, membagikan video dan gambar pengiriman tersebut dengan mengatakan bahwa pihaknya telah menyelesaikan misi bantuan kemanusiaannya ke India.
“A400M lainnya dilengkapi dengan peralatan penyelamat untuk mendukung perang melawan Covid. Kerja sama yang luar biasa antara Luftwaffe, layanan medis angkatan bersenjata federal Jerman dan Uni Eropa,” tweet Luftwaffe.
Pada hari Rabu, Kolonel Wolfgang Stern, wakil komoditas dari Armada Transportasi Angkatan Udara Jerman 62, mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa penerbangan seperti ini tidak pernah rutin dan terutama dalam kasus ini di mana pihaknya terbang jauh-jauh ke India dan membawa kargo yang mana belum pernah dikirim sebelum persiapan dan perencanaan yang membutuhkan perhatian ekstra.
"Tetapi terutama jika ada nyawa manusia yang dipertaruhkan, kami merasakan motivasi khusus dalam diri setiap orang yang terlibat yang membuat penerbangan tersebut begitu istimewa," ujarnya.
"Peralatan tersebut dapat menghasilkan 400.000 liter gas oksigen per hari di bawah kondisi buku sekolah yang berarti memasok 28 pasien dalam perawatan intensif," jelas Mayor Sascha Haugk, seorang ahli logistik di layanan medis menambahkan dalam video postingan tersebut.
Ketika krisis Covid-19 India melewati titik puncaknya bulan lalu, puluhan negara menjanjikan bantuan kritis. Ventilator, pasokan oksigen, dan obat antivirus mulai berdatangan sejak minggu lalu, dengan foto-foto yang menunjukkan paket besar sedang diturunkan di bandara New Delhi.
Namun, sebagian besar kargo tidak bisa segera dikirim karena rumah sakit-rumah sakit meminta lebih banyak persediaan.
Pekerja medis dan pejabat lokal masih melaporkan kekurangan yang sama yang telah membebani sistem perawatan kesehatan selama berminggu-minggu dan hingga sekarang menimbulkan pertanyaan di antara pendonor asing, yakni ke mana bantuan itu pergi.
Menteri kabinet junior pemerintah India Ashwini Kr. Choubey dalam akun twitternya Rabu menyatakan bahwa "Pasokan Covid-19 yang diterima dari komunitas global telah secara efektif dialokasikan ke negara bagian dan UT oleh Pemerintah India."
Editor: Agung DH