Menuju konten utama

Impor KRL Baru Bikin Tarif Bakal Naik? Ini Kata Erick

Pemerintah memutuskan untuk melakukan impor KRL baru dari Jepang. Menteri BUMN Erick menilai pendanaan kereta pun sedang dibahas bersama Menteri Keuangan.

Impor KRL Baru Bikin Tarif Bakal Naik? Ini Kata Erick
Sejumlah penumpang bersiap menaiki rangkaian KRL di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Kamis (11/6/2020). ANTARA FOTO/Fauzan/aww.

tirto.id - Pemerintah memutuskan mengimpor rangkaian kereta rel listrik (KRL) baru dari Jepang. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, skema pendanaan tersebut sedang dibahas dengan Kementerian Keuangan.

"Keputusannya mengimpor kereta baru tidak bekas. Ya Alhamdulillah, kan kalau baru lebih bagus secara teori. Sekarang tinggal permodalan seperti apa. Hasil rapat ini tentu akan disampaikan ke Kemenkeu, supaya bisa ada solusi," kata Erick saat ditemui di Kompleks Istana Negara, Senin (26/6/2023).

Untuk diketahui keputusan mendatangkan rangkaian KRL dibahas terlebih dahulu oleh Kementerian BUMN, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perhubungan, dan Badan Pengawasan Keuangan, Kementerian Perdagangan, dan Pembangunan (BPKP). Kemudian disepakati impor rangkaian KRL baru yang nantinya digunakan oleh PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) selaku operator KRL Commuter Line.

Kemudian, terkait rencana tersebut apakah bakal menaikkan tarif KRL bakal naik Erick pun belum mau merinci. Dia menuturkan hal itu nantinya bakal dibahas selanjutnya oleh pemerintah.

"Saya belum bisa bicara itu, karena ini kan belum duduk bersama lagi mengenai tarif dan lain-lainnya," bebernya.

Pengadaan KRL Baru Bisa Buat Tarif Lebih Mahal

Sementara itu, Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi (Instran), Deddy Herlambang menilai, pengadaan KRL baru bisa menjadi negatif buat publik. Hal ini karena ada konsekuensi perubahan struktur tarif dari yang saat ini berlaku.

"Bisa jadi tarif akan lebih mahal. Konsekuensinya pemerintah akan tambahi PSO atau berikan PMN ke KAI bila tarif tidak ingin akan naik. Tahun 2022 mau dinaikkan 2000 aja pada teriak-teriak gak setuju," ujarnya kepada Tirto, Selasa (27/6/2023).

Walaupun demikian, Deddy mengaku cukup senang dengan adanya rangkaian KRL baru ini. Sebab secara produk lebih bagus dan juga lebih lama penggunaanya.

"Tapi minusnya barang KRL baru datang masih dua tahun lagi, bagaimana dengan replacement 29 train set yang uzur itu," imbuhnya.

Baca juga artikel terkait IMPOR KRL atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Bisnis
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin